Senin, 05 September 2016

15.02 -

Penanggalam Masehi




Tanggal berapakah hari ini? Kita tengok saja kalender. Kalau kalender di ruangan kita menunjukkan bahwa hari ini, misalnya saja adalah tanggal 26 Januari 2017, berarti kalender kita tersebut merupakan penanggalan Masehi. Artinya sekarang adalah hari ke-26 bulan ke-1 dari tahun ke-2017 Masehi.

Sesungguhnya penanggalan Masehi didasarkan pada perhitungan waktu edar bumi mengelilingi matahari. Untuk satu kali mengedari matahari, bumi membutuhkan waktu satu tahun atau 365 ¼ hari. Dalam satu putaran mengelilingi matahari itu, bumi dikitari oleh bulan sebanyak 12 kali. Oleh karena itu, hari-hari dalam setahun yang jumlahnya 365 itu dibagi ke dalam 12 bulan. Sisanya yang ¼ hari setiap 4 tahun (tahun kabisat ditambahkan sebagai tanggal 29 Februari. Penanggalan ini berlaku secara internasional.

Kata Masehi berasal dari kata Arab Al-Masseh atau Almasih yang sama artinya dengan Mesias dalam bahasa Ibrani, atau Cristus dalam bahasa Latin (semua kata itu berarti 'yang diurapi'). Jadi menurut penanggalan Masehi, Yesus Kristus itu dilahirkan pada tahun 1.

Pada waktu Yesus dilahirkan di Betlehem, kalender yang digunakan bukanlah Tahun Masehi, tetapi tahun UC (Urbis Conditae, sejak pendirian kota Roma) artinya perhitungan berdasarkan saat pendirian kota Roma.

Tahun Masehi baru berlaku pada tahun 533 M, yaitu ketika Paus Yohanes I menugaskan rahib diakon Dionisius untuk menghitung penetapan Tahun Masehi berdasarkan data biblis yang ada.

Dengan memperhatikan data biblis "dalam tahun kelimabelas dari pemerintahan Kaisar Tiberius" (Luk 3:1), yaitu tahun 783 UC dan "ketika memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tigapuluh tahun" (Luk 3:23), Dionisius menyimpulkan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 753 UC. Maka ditetapkan bahwa tahun 754 UC adalah tahun 1 M (Masehi). Tahun penetapan ini ialah tahun 1287 UC atau tahun 533 M.

Tahun Masehi seringkali juga disingkat AD (Anno Domini) artinya Tahun Tuhan atau sesudah kelahiran Kristus. Sedangkan sebelum Kristus disingkat SM (sebelum Masehi) atau BC (Before Christ).

Kalender Masehi itu dengan cepat diterima di Italia dan Perancis. Di Spanyol penerimaan kalender Masehi ini mengalami proses panjang, yaitu di Catalonia tahun 1180, di Aragon mulai tahun 1350, di Valencia tahun 1358, di Castille tahun 1383. Bahkan di Portugis diterima tahun 1422.

Perhitungan Dionisius itu ternyata kurang tepat karena dia tidak mempertimbangkan data dari Injil Matius. Dikatakan bahwa Yesus dilahirkan "pada jaman raja Herodes (2:1),

Menurut data sejarah, Herodes meninggal tahun 750 UC atau 4 SM. Dengan memperhitungkan data sejarah bahwa Herodes pergi ke Kaliroe untuk berobat pada tahun 5 SM dan baru kemudian Herodes bertemu dengan para majus, maka para ahli menyimpulkan bahwa sebenarnya kelahiran Yesus ialah tahun 7 SM.

Kesalahan perhitungan Dionisius ini tidak menyebabkan pengubahan tahun Masehi, sebab hal itu akan membuat banyak kerumitan yang tidak perlu.

Misalnya: Indonesia merdeka bukan tahun 1945 tapi tahun 1952. Pengeboman WTC bukan terjadi tahun 2002 tetapi tahun 2008. Tentu perubahan-perubahan ini akan cukup mengacaukan tetapi kurang membawa manfaat.

Jadi, meskipun kurang tepat, penanggalan perhitungan Dionisius tetap dipakai sampai sekarang karena penggunaannya sudah sangat meluas.


(Sumber: Warta KPI TL No.141/I/2017 » Dari Adven sampai Natal, Dr Petrus Maria Handoko, CM).