Senin, 05 September 2016

20.02 -

Lima kebutuhan dasar psykis manusia

Agar manusia bisa bertumbuh dan berkembang, setiap saat dan di mana saja membutuhkan untuk: aman, bernilai, dihargai, dipahami, dicintai.

Seorang anak (A)/remaja (R)/dewasa (D) bila merasa tidak aman



A: kurang perhatian ortu, konflik dalam rumah tangga.


Akibatnya: cemas & gelisah, menjadi takut, menangis.

Solusinya: perlu kasih sayang dan perhatian yang cukup. 

R: kurang perhatian ortu, lingkungan negatif, ortu pilih kasih.

Akibatnya: menjadi bandel, putus asa, tidak percaya diri, menyendiri, pendiam, terjerumus narkoba, agresif, emosional.

Solusinya: perlu kasih sayang, perhatian dan penghargaan.

D: tekanan ekonomi, banyak hutang, konflik keluarga, konflik ortu.

Akibatnya: menjadi pemarah, brutal, agresif, tidak kontrol diri.

Solusinya: perlu perhatian, penghargaan, sikap religius.

Seorang anak (A)/remaja (R)/dewasa (D) bila merasa tidak bernilai.

A: kurang perhatian; keinginan kurang ok.

Akibatnya: menangis, menyendiri.

Solusinya: perlu kasih sayang, perhatian yang cukup, memberi pujian.

R: keinginan tidak ok; lingkungan negatif.

Akibatnya: menyendiri, tidak mau komunikasi, lari dari rumah, tidak percaya diri, suka bertindak negatif.

Solusinya: perlu kasih sayang, perhatian, penghargaan.

D: kurang penghargaan, ada tekanan keluarga, tidak bisa mengontrol diri.

Akibatnya: acuh-tak acuh, iri hati, cepat emosi.

Solusinya: perlu perhatian, saling menghargai.

Seorang anak (A)/remaja (R)/dewasa (D) bila merasa tidak dihargai.

A: tidak didengar/dipuji.

Akibatnya: kecewa, malu, minder, pendiam, pembangkang, sedih, membandel.

Solusinya: ungkapkan pendapat, dialog kasih.

R: tidak dilibatkan, selalu dimarahi, diomeli terus.

Akibatnya: tidak puas, acuh tak acuh, pasif dan stress, cari tempat pelarian, lari dari rumah.

Solusinya: memotivasi, memuji, komunikasi.

D: kurang penghargaan, ada tekanan keluarga, tidak bisa mengontrol diri.

Akibatnya: mabuk-mabukan, pesimis, cepat emosi.

Solusinya: perlu perhatian, saling menghargai.

Seorang anak (A)/remaja (R)/dewasa (D) bila merasa tidak dipahami.

A: kurang perhatian, didiamkan

Akibatnya: kecewa, menangis, kesepian, mogok belajar.

Solusinya: mendengarkan, komunikasi.

R: permintaan berlebih, disalahkan, dipojokkan terus.

Akibatnya: tidak puas, acuh tak acuh, pasif dan stress, kecewa, memberontak, merokok, mabuk, mogok belajar.

Solusinya: mendengarkankan, adil, terbuka.

D: jumlah anak banyak, adat & budaya, saling curiga.

Akibatnya: bertengkar dalam rumah tangga, kurang PD, emosi, acuh tak acuh, selingkuh, saling mencurigai.

Solusinya: saling menghargai dan mengasihi.

Apa yang berasal dari hati selalu menyentuh hati

(Sumber: (Sumber: Warta KPI TL No. 57/I/2009 » Renungan KPI TL tgl 11 Desember 2008, Romo Lulus Widodo Pr.)