Senin, 04 April 2016

19.22 -

[Yes 62:1-5]

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya



Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu
.
 (Yak 1:21)



Penanggalan liturgi

Minggu, 17 Januari 2016: Hari Minggu Biasa II - Tahun C/II (Hijau)
Bacaan: Yes 62:1-5; Mzm 96:1-2a, 2b-3, 7-8a, 9-10ac; 1 Kor 12:4-11; Yoh 2:1-11


1. Allah sungguh mencintai umat-Nya

Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.


Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri.



Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu.



Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai" yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.

Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Renungan:

Nabi Yesaya menggunakan gambaran suami istri untuk menggambarkan cinta Allah kepada Israel.

Bagai seorang muda belia yang memperistri seorang anak dara karena cinta, demikian juga Allah mengangkat Israel sebagai umat-Nya.

Hal ini menyadarkan kita bahwa Allah sungguh mencintai umat-Nya. Ia tidak meninggalkan mereka dalam kesepian dan penderitaan. Ia akan menolong dan menyelamatkan mereka.

Kita juga telah merasakan kebaikan Allah di dalam hidup kita. Ia memberikan berkat yang cukup. Ia menolong kita dalam kelemahan kita. Ia menjawab permohonan-permohonan kita. Ia meneguhkan iman kita.

Marilah kita bersyukur pada Allah setiap hari.

Saat bangun tidur, janganlah lupa untuk bersyukur atas nafas hidup dan hari baru.

Saat hendak tidur malam, janganlah lupa untuk bersyukur atas keluarga yang kita miliki dan pengalaman sepanjang hari.



Hal ini memang tampak sederhana, tapi ingatlah sabda Yesus: "Siapa yang setia dalam pekara kecil, akan setia juga dalam pekara besar."



Tuhan Yesus memberkati.