Senin, 04 April 2016

18.43 -

Mat 4:12-17, 23-25

Sarapan Pagi 
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya



Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Senin, 7 Januari 2019Hari Biasa sesudah Penampakan Tuhan - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: 1 Yoh 3:22 - 4:6; Mzm 2:7-8, 10-11; Mat 4:12-17, 23-25)


Senin, 4 Januari 2016Hari Biasa sesudah Penampakan Tuhan - Tahun C/II (Putih)
Bacaan: 1 Yoh 3:22 - 4:6; Mzm 2:7-8, 10-11; Mat 4:12-17, 23-25


1. Pertobatan

Waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."



Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.



Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.

Renungan:



Dalam kehidupan ini selalu terjadi peperangan antara kebaikan dan keburukan, antara Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan (roh antikristus yang berasal dari dunia).

Pintu masuk kepada keselamatan adalah pertobatan. Pertobatan sebagai pangkal keselamatan dimulai dengan menerima Yesus sebagai Sang Terang

Dengan menerima dan percaya kepada nama Yesus Kristus, maka kita tinggal di dalam Roh Allah.

Oleh karena itu seharusnya kita mohon pertolongan kepada Yesus, Tuhan kita, untuk selalu dicurahkan Roh-Nya yang kudus, agar kita tidak disesatkan oleh roh yang menyesatkan, tetapi dipimpin oleh Roh Kebenaran, karena Roh kebenaran itu berasal dari Roh Allah sendiri.

Tuhan Yesus memberkati.



2. Kebaikan mengalahkan kejahatan

Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa (3) Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."

Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya (1) semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka (2) orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 

Renungan:

(1, 2) Yesus hadir untuk menunjukkan kebaikan hati Allah. Yesus menunjukkan kepada manusia bagaimana menjadi manusia yang baik dan benar di hadapan Allah.

Kebaikan hati Yesus yang melenyapkan segala macam penyakit dan kelemahan manusia menandakan bahwa kebaikan tidak dapat dikalahkan oleh kejahatan.

Kebaikan selalu menang  dan menarik banyak orang untuk datang serta merasakan kedamaian.

Jadi, janganlah jemu berbuat baik kepada sesama meskipun kita sendiri mengalami penderitaan. Jiwa kita mungkin hilang di tangan para penjahat tapi kebaikan hati kita akan selalu abadi dan dikenang seperti Yohanes Pembaptis  (3).

Tuhan Yesus memberkati.