Senin, 04 April 2016

18.53 -

Luk 4:14-22a

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
 (Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Kamis, 10 Januari 2019Hari Biasa sesudah Penampakan Tuhan - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: 1 Yoh 4:19 - 5:4; Mzm 72:2, 14, 15bc, 17; Luk 4:14-22a)

Kamis, 7 Januari 2016: Hari Biasa sesudah Penampakan Tuhan - Tahun C/II (Putih)
Bacaan: 1 Yoh 4:19 - 5:4; Mzm 72:2, 14, 15 bc, 17; Luk 4:14-22a)


1. Kabar baik bagi orang lain

Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.

Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Renungan:

Salah satu tujuan dari kehadiran Yesus di dunia yakni membawa kabar baik bagi orang lain (orang tawanan, orang buta dan orang tertindas baik secara fisik maupun secara mental dan spiritual).

Hal ini terjadi karena Roh Tuhan ada dalam diri Yesus, maka Ia dapat menjadi kabar baik yang membawa keselamatan bagi semua orang yang mendengar dan menerima pewartaan-Nya.

Yesus sungguh menyadari panggilan dan tugas perutusannya ini. Karenanya, semua kata dan tindakan Yesus, selalu membawa berkat dan keselamatan bagi banyak orang.

Marilah kita belajar dari Yesus untuk menjadi pembawa kabar baik bagi orang lain secara konkrit dengan cara berpikir, berkata, dan bertindak secara baik dan benar terhadap orang lain. Hal ini berarti, hendaknya seluruh tutur kata, sikap dan tindakan kita sesuai dengan kehendak Kristus.

Semuanya dapat terlaksana bila kita mau tinggal di dalam Tuhan, agar Roh Tuhanlah yang memampukan kita untuk menjadi pembawa kabar sukacita-Nya bagi orang lain.

Tuhan Yesus memberkati.


2. Untuk apa aku di dunia ini?

Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.

Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: (*) "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.

Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?"

Renungan:

(*) Yesus mengetahui dengan pasti tujuan-Nya hadir di dunia ini. Ia tidak sekedar mengungkapkan tujuan kehadiran-Nya, Ia sungguh mewujudnyatakan itu dalam karya pelayanan-Nya.

Dalam kehidupan ini, kita pun perlu mengetahui dengan pasti tujuan hidup kita di dunia ini, agar kita tidak kehilangan arah dalam mengarungi kehidupan ini.

Oleh karena itu berdoalah memohon bantuan Roh Kudus ... heninglah ... biarkanlah Roh Allah yang mengatakannya.

Tuhan Yesus memberkati.