Rabu, 18 November 2015

17.06 -

Segelas Susu




Suatu hari ada seorang anak kecil yang miskin, Howard Kelly namanya. Pada saat ia sedang berjualan dari rumah ke rumah demi membiayai sekolahnya. Ia merasa lapar dan haus, tetapi sayangnya ia hanya mempunyai sedikit sekali uang. 



Anak kecil itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat. Tetapi saat mengetuk pintu, ia kehilangan keberaniannya karena seorang gadis sebaya yang membukakan pintu. Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih



Gadis itu berpikir pastilah anak ini lapar. Maka dibawakannyalah segelas besar susu untuk anak tersebut. Ia meminumnya perlahan, kemudian bertanya: “Berapa saya berhutang kepada anda?” Jawabnya: “Kamu tidak berhutang apa pun kepada saya. Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yang kami lakukan.”


Anak itu menjawab: “Kalau begitu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam.”

Saat anak kecil itu meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya merasa badannya segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat. Sebelumnya dia sudah merasa putus asa dan hampir menyerah.

Tahun demi tahun berlalu si gadis itu bertumbuh menjadi seorang wanita dewasa. Pada suatu hari dia sakit parah. Dokter yang menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirim pasien itu ke kota besar untuk mendapatkan pertolongan dokter spesialis. Dr Howard Kelly dipanggil untuk konsultasi. 

Ketika ia mendengar nama kota tempat asal si pasien, ia segera pergi ke kamar tempat pasien tersebut di rawat. Ia langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan hal terbaik yang bisa dia usahakan untuk menolongnya. 

Sejak hari itu, ia memberikan perhatian khusus pada kasus ini. Setelah melewati perjuangan panjang, peperangan pun dapat dimenangkan. 

Kemudian Dr Howard Kelly ditemui oleh pihak administrasi rumah sakit untuk menandatangani kuitansi tagihan yang harus dibayarkan oleh pasien itu kepadanya. 

Setelah menerima lembar kuitansi tersebut, ia menuliskan sesuatu. Kuitansi tersebut lalu dikirim ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia tidak akan mampu melunasinya seketika

Namun akhirnya dengan menguatkan hati, ia membuka amplop kuitansi itu. Sebuah tulisan pada kuitansi itu langsung menarik perhatiannya. Ia membaca sebuah tulisan tangan di sana: Telah dibayar lunas dengan segelas susu. Tertanda: Dr Howard Kelly.

(Sumber: Warta KPI TL No. 50/VI/2008; Segelas susu, Rahkito Jati Omi).