Rabu, 18 November 2015

“Agen-agen” Rahasia

Harun Yusuf adalah mantan tukang kwamia atau peramal masa depan, yang namanya pernah ngetop di kalangan etnis Tionghoa. 


Setiap pasien yang datang kepadanya wajib memberikan tanggal dan jam kelahirannya. Kemudian dari informasi itu ia akan membuat ‘Pek Jie’. Dari Pek Jie inilah ia akan menentukan nasib pasiennya. 

Dalam sebuah wawancara, Harun membuka rahasia prakteknya yang mengejutkan. Pengakuannya: “Ketika pasien datang dan minta diramal, sebenarnya rohnya sudah berada di dalam cengkraman roh yang saya pelihara. Sejak itu roh pasien harus tunduk pada roh milik saya, pada apa pun yang saya perintahkan

Misalnya: saya ramalkan bahwa orang itu akan bercerai. Roh milik sayalah yang justru menakdirkan dan merencanakan semuanya itu; ramalan yang diberikan seorang tukang kwamia merupakan kutukan yang datang dari si peramal itu sendiri

Pasien yang datang kepada tukang kwamia harus mau membayar imbalan atau tumbal, bisa berupa nyawa salah satu anggota keluarganya

Dulu saya sendiri telah membayarnya dengan kehilangan nyawa kedua orang anak saya. Tukang kwamia yang makin jitu makin berbahaya, karena apa yang dipeliharanya makin hebat.”

Ironisnya, masih banyak orang Kristen yang rajin ke gereja/mengikuti kegiatan rohani, tapi suka juga pergi ke peramal, dukun, feng shui, juru hipnotis, orang pintar, mengetik reg... dlsb., tidak menganggap ramal-meramal sebagai salah satu bentuk dari praktek kuasa gelap

Sesungguhnya mereka ini tidak percaya bahwa masa depan/kesembuhan yang mereka rindukan sebenarnya ada di tangan Tuhan Yesus (menyangkali iman kepada Tuhan Yesus). Ketidakpercayaan itulah yang membuat mereka menempuh cara yang dimurkai oleh Tuhan.

Kalau hubungan dengan kuasa gelap tidak segera diakhiri, maka hubungan dengan Tuhan pasti terputus. 

Jika hubungan dengan Tuhan terputus, maka tidak ada jaminan untuk menikmati hidup bersama-Nya di kekekalan (Why 21:8). 

(Sumber: Warta KPI TL No. 50/VI/2008; “Agen-agen” Rahasia, Mansor Juli 2008 No. 124 Tahun XI).