17.44 -
*Ajaran Sesat*
Rahasia “The Secret”
Seringkali orang pindah agama karena bagi dia agama yang lama tidak menjawab kebutuhan-kebutuhan primer, sedangkan keyakinan barunya ternyata membuahkan kekayaan dan kesehatan baginya.
- Tuhan tidak menjawab doa-doaku di sini. Namun, di sana saya menemukannya.
- Untuk apa saya mengabdi pada Tuhan yang tidak menjawab doa-doaku.
- Sejak bergabung dengan kelompok ini, bisnis saya lancar.
- Saya mohon kesembuhan di Gereja saya, tetapi tidak sembuh-sembuh. Begitu saya mencoba menjalankan apa yang diajarkan kelompok itu, berangsur-angsur saya sembuh. Itulah kebenaran.
Jika dalam benak saudara hanya ada semangat seperti di atas, sangat mungkin The Secret akan menarik hati saudara. The Secret menjanjikan kepastian, sepasti hukum gravitasi, akan memberikan segala sesuatu yang diinginkan: kebahagiaan, kesehatan dan kekayaan.
Apa itu The Secret? Rahasia apa yang dimaksud? DVD atau buku itu menjawab: Hukum tarik menarik!
Di balik frasa tersebut ada beberapa kata atau frasa kunci: visualisasi, penciptaan, frekkuensi, harapan dan berpikir positif.
Inti dari hukum tarik menarik sebenarnya ialah kekuatan berpikir, berpikir secara positif.
Manusia digambarkan sebagai magnet yang amat kuat. Setiap getaran pikiran kita menarik alam semesta ke arah kita. semakin sering dan kuat getaran yang dikirimkan pikiran kita, semakin besar pula daya tarik yang dihasilkan.
Apa yang bisa ditarik? Menurut The Secret, apa saja. Tidak terbatas. Misalnya: rumah, kekayaan, pacar, pasangan hidup, uang sebesar berapa pun, ketenaran, kesembuhan, kesehatan, pencapaian fenomenal, tubuh yang ideal, menang lotre, bahkan hal-hal yang kecil-kecil, seperti: tempat duduk yang baik dalam acara konser, perjalanan yang bebas dari kemacetan, tempat parkir di mal yang ramai saat akhir minggu dll.
Sekilas ajaran dalam The Secret tampak amat simpatik, dibeberapa tempat ia mengutip Injil dan selalu mengucap syukur.
Para tokoh dalam The Secret menyajikan di hadapan mata kita apa yang bisa kita miliki asalkan kita mau mengikuti nasehat-nasehat mereka.
Namun kita harus tahu bahwa apa yang diajarkan di dalamnya amat bertentangan dengan iman dan moralitas kristiani.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? (Mat 16:26)
Ajaran The Secret:
- Tidak pernah menyebut kata Allah. Ucapan syukur diarahkan kepada Semesta, bukan sebagai suatu Pribadi, melainkan alam semesta yang tidak punya akal budi dan kehendak sendiri.
- Semesta digambarkan sebagai jin lampu Aladin. Ia siap melaksanakan apa pun yang diperintahkan sebagai pemilik lampu.
Perintah di sini ialah pancaran pikiran manusia ke dalam alam semesta. Apa pun yang ia pikirkan akan ditarik kepadanya. Hukum ini pasti.
- Para tokoh dalam The Secret tidak pernah takut apa pun, termasuk Tuhan. Mereka adalah tuhan bagi mereka sendiri.
Inilah kesombongan besar yang merasuk dalam diri orang zaman ini. Mereka menjadi standard moral mereka sendiri. Tidak ada otoritas yang bisa menyalahkan ataupun membenarkan mereka.
Misalnya: Ada seorang produser film terkenal yang ingin memacari tiga perempuan berbeda dalam satu minggu. Ketika ia berhasil, hal tersebut dianggap suatu prestasi.
- Semangat dasar The Secret tampak mengacu pada kesuksesan duniawi (material) dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan: kekayaan, kesehatan, dan kebahagiaan.
Tawaran-tawaran ini sejalan dengan Iblis ketika ia menggoda Yesus dengan menawarkan segala kekayaan dunia. Apabila diikuti, resikonya kita akan kehilangan jiwa kita dalam kebinasaan kekal.
Pandangan The Secret jelas-jelas bertentangan dengan apa yang Gereja ajarkan
- Tentang Allah, dalam Kredo kita menyatakan kepercayaan kita kepada Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Mereka adalah Satu Allah dalam Tiga Pribadi. Segala sesuatu diciptakan oleh-Nya.
- Bagi Kristus, yang harus menjadi perhatian utama ialah harta surgawi.
Kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan ... Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan ... (Kis 3:17,19).
(Sumber: Warta KPI TL No. 50/VI/2008; Rahasia “The Secret”, HDR Maret-April 2008 Tahun XII).