Sabtu, 24 Oktober 2015

Siapakah Roh Kudus Itu?

Ketika masih hidup di dunia Yesus ( Allah Putera) – melindungi para murid-Nya dari yang jahat.

Sebelum Ia kembali ke sorga, berjanji akan mengirimkan seorang Penolong yang lain (Roh Kudus - Roh Kebenaran - Yoh 14:16-17), yang akan mengajarkan kepada kita sesuatu yang perlu kita ketahui tentang hidup dan bagaimana kita dapat sampai ke sorga.

Ketika air baptis dicurahkan pada dahi kita dengan kata-kata: “Aku membaptis kamu atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.” , kita menjawab “Amin”.

Sejak saat itu kita dimeteraikan di dalam Allah, sekaligus kita dijadikan ciptaan baru, oleh kehadiran Tritunggal Mahakudus. Saat itulah tubuh kita menjadi bait yang suci dari Roh Kudus (1 Kor 3:16), menjadi anak-anak Allah dan dosa asal kita diampuni.

Roh Kudus yang kita terima melalui pembaptisan, membuat Dia hadir, bersemayan, dan hidup dalam diri kita – menjadi kekuatan hidup kita untuk menghayati iman kita di tengah-tengah dunia yang penuh dengan pelbagai macam tantangan, rintangan dan kesulitan.

Akan tetapi, dalam perjalanan selanjutnya seringkali Roh Kudus yang kita terima itu tidak diberi tempat secara istimewa di dalam hati kita. 

Akibatnya, yang berkarya bukan Roh Kudus melainkan “aku” dengan kekuatan sendiri. Hal ini sangat disayangkan, sehingga hidup sebagai orang Kristen tidak menghasilkan buah Roh Kudus.

Karya-karya Roh Kudus dalam diri kita antara lain:

Roh Kudus meneguhkan iman kita

Imankepercayaan kepada Firman Allah – adalah dasar dari setiap prinsip alkitabiah. Jika kita percaya akan Firman Allah dan bertindak berdasarkan Firman-Nya maka Firman Allah akan bekerja bagi kita

Tanpa iman kita tidak dapat menghampiri tahta Allah. Dengan kuasa Roh Kudus (Kis 1:8), kita diberi keberanian untuk mewartakan sabda Tuhan sebagaimana yang dikatakan oleh Tuhan Yesus (Yoh 14:26).

Roh Kudus membawa hidup kita kepada kesucian

Kesucian yang menjadi tujuan kehidupan kita, merupakan amanat Yesus bagi setiap orang. “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (1 Pet 1:16).

Roh Kudus menjadi sumber kehidupan kita, sebab Dia adalah Roh Kehidupan yang senantiasa menghidupkan kita dalam iman, harapan dan cinta kasih. Senantiasa beraktivitas dalam kehidupan setiap orang beriman untuk mengubah, membentuk, dan menyempurnakan karya rahmat dalam kehidupan imannya; memampukan kita memasuki hubungan yang pribadi dengan Allah dan pengenalan yang mendalam dan mesra dengan Allah Bapa dan Yesus Kristus. Sebab Dia adalah Roh yang senantiasa membimbing hidup kita memasuki kehidupan Tritunggal Mahakudus.

Roh Kudus memberikan karunia-karunia untuk pelayanan

Kehadiran Roh Kudus yang aktif dan menguasai hidup kita, akan menghasilkan buah Roh Kudus (Gal 5:22-23) untuk pelayanan bagi jemaat

Ketika Yesus hendak naik ke sorga, Ia memberi pesan yang sangat penting bagi kita tentang tugas baru bagi para murid-Nya, yaitu: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada semua makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan ... mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, berbicara dengan bahasa-bahasa baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh” (Mrk 16:15-18).

Inilah karunia-karunia yang diberikan secara melimpah oleh Tuhan melalui perantara Roh Kudus: hikmat, pengetahuan, iman, menyembuhkkan, mengadakan mukjizat, bernubuat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dalam bahasa roh, menafsirkan bahasa roh (1 Kor 12:1-11).

Roh Kudus menyatukan kita dalam komunitas Kristen yang hidup

Roh Kudus, Roh yang menyatukan, mendorong orang-orang beriman untuk hidup dalam persekutuan-persekutuan hidup yang penuh dengan iman kepada Tuhan Yesus – saling meneguhkan dalam iman, saling menolong dalam segala kesulitan, saling membagi dalam pengalaman iman, dan saling mengasihi dalam satu komunitas – sehati dan sejiwa (Kis 4:32).

Roh Kudus menyuburkan hidup rohani kita

Berkat karya Roh Kudus, hidup rohani kita mendapat warna baru, karena berkat bimbingan-Nya kita semakin mudah mengenal kehendak Allah dan rencana-Nya dalam kehidupan kita.

Oleh karena itu, marilah kita membuka hati bagi Dia, supaya Ia sungguh-sungguh menguasai hati kita.

(Sumber: Warta KPI TL No. 21/I/2006; Roh Kudus, Vacare Deo edisi September/Tahun V/2003; Menerima Roh Kudus, Vacare Deo edisi Mei-Juni/Tahun VI/2004).