Sabtu, 24 Oktober 2015

Bila Allah Memanggil Ia Mengurapi



Barangkali saudara pernah mengikuti suatu kebaktian di mana setiap orang yang hadir merasakan suatu kelepasan secara besar-besaran. Apakah yang membuat kebaktian ini sedemikan unik? 


Urapanlah yang membuat perbedaan - merupakan suatu fenomena adikodrati yang sukar diterangkan. Perbedaan ini tampak dari hasil pelayanan, bukan pada penampilan, kepribadian, atau gaya orang yang melayani (penampilan lahiriah yang kelihatannya hebat dan menarik, hanya bersifat sesaat lalu lenyap). 



Supaya terjadi kebangunan rohani yang besar dan penuaian jiwa-jiwa, kita harus memiliki urapan Allah yang lebih kuat lagi dengan tindakan yang saling berkaitan melengkapi satu sama lainnya.

Persekutuan dengan orang-orang lain yang bekerja di dalam suatu urapan yang kuat.

Doa dan puasa.

Meditasi Firman – Baca Firman tersebut dan renungkan Kebenarannya, maka Firman itu akan meresap ke dalam roh kita.

Gaya hidup yang bernafaskan pujian dan penyembahan. 

Waktu berdiam diri yang panjang (Pkh 3:7).

Mengambil atau menarik urapan sebagai suatu sumber secara langsung berhubungan dengan tingkatan iman dari orang yang sedang dilayani itu.

Kita harus menyambut dengan senang hati, mempercayai, dan menerima urapan dari orang yang sedang melayani. 

Jika kita tidak percaya bahwa orang itu diurapi Allah, maka kita tidak bisa mengharapkan Roh Kudus bekerja melalui orang itu untuk kepentingan kita. 

Kita harus meletakkan suatu tuntutan iman (bersikap teguh dan gigih tanpa menyerah sedikit pun) pada urapan yang ada pada hamba Tuhan tersebut.

Kita harus mempercayakan diri kita kepada pelayanan orang, yang adalah hamba Tuhan. 

Seberapa jauh kita percaya dan menyerah, sejauh itulah kita akan menerima.

Allah memanggil orang-orang yang diberi-Nya tugas dan tanggung jawab untuk mengelola bermacam-macam karunia pelayanan guna membangun dan memelihara jemaat.

Semua karunia ini, yang bekerja bersama-sama sebagai satu Tubuh yang dipersatukan dalam iman dan tujuan sama kadarnya dengan urapan yang terdapat pada diri Yesus – tidak terbatas. 

Itulah sebabnya urapan pembangunan Tubuh Kristus adalah kekuatan yang paling berkuasa di bumi. Jika jemaat menyadari keajaiban dari kuasa yang tersedia, tidak ada roh jahat yang dapat menghadang kita/tidak ada sakit penyakit yang dapat menyerang/akan menghancurkan kuk perhambaan/akan membebaskan orang yang tertawan!

Pada waktu kita menerima panggilan, Allah melengkapi dengan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan semua tugas dan ujian yang dimaksud (1 Tes 5:24) – entah kita merasa memenuhi syarat atau tidak, hal ini tidak berpengaruh. 

Allah tidak memanggil orang-orang yang berbakat/kemampuan yang memenuhi syarat. Tetapi Allah memanggil orang-orang yang setia (melakukan sebaik-baiknya apa yang dapat kita lakukan dengan kemampuan natural kita). 

Dengan urapan kuasa-Nya yang luar biasa, Allah akan meningkatkan kemampuan natural (alamiah) untuk menghasilkan hal-hal yang bersifat supranatural. Terpujilah Allah yang tidak melihat kepada kemampuan atau latar belakang kita! 

Pemilihan-Nya atas manusia semata-mata dilakukan-Nya berdasarkan kehendak-Nya (Ibr 2:4). Walaupun demikian, jika kita tidak mengambil langkah iman untuk menaati dan berjalan dalam panggilan itu, urapan Allah tidak bisa bekerja.

Untuk memperoleh maupun mempertahankan urapan yang Allah karuniakan kepada kita, kita perlu belajar banyak penyangkalan diri (mematikan roh manusia lama -mematikan ambisi dan aspirasi pribadi setiap hari), yang merupakan suatu harga yang harus dibayar.

Oleh karena itu, agar setiap orang, yang ingin dipakai Allah supaya dibaptis, disucikan, dalam Roh Kudus sehingga layak dipakai tuannya untuk setiap pekerjaan yang mulia (2 Tim 2:21).

(Sumber: Warta KPI TL No. 21/I/2006; Bila Allah Memanggil Ia Mengurapi, Cheryp Ingram).