19.17 -
*Panggilan Allah*
Rancangan Bapa yang Terbaik Buat Kita
Setiap orang dipanggil untuk menggenapi visi Tuhan
menurut kesanggupannya - agar hidup kita
bergairah (Yes 49:1; Mat 25:15).
Rancangan Allah di dalam kehidupan pasti selalu yang
terbaik. Tetapi daging kita sulit untuk menangkap rancangan Bapa karena kita tidak
tahu visi apa yang ditaruh pada kehidupan kita sehingga mengalami
kegagalan/masalah.
Sepanjang sejarah manusia selalu ada kecenderungan
melihat Allah sebagai suatu pembatas terhadap dirinya, bukan sebagai sumber
kebebasan dan kepenuhan kebaikan diri-Nya, sehingga manusia selalu memberontak
pada Tuhan.
Contoh: Hawa diperdaya Iblis (Kej 3:1,4) - yang dilihatkan hanya haknya saja, kewajibannya tidak – memberikan kebenaran hanya sepotong.
Contoh: Hawa diperdaya Iblis (Kej 3:1,4) - yang dilihatkan hanya haknya saja, kewajibannya tidak – memberikan kebenaran hanya sepotong.
Setan itu sangat licik, jahat dan cerdik; dia ingin
manusia selalu membawa kecurigaan bahwa Allah pencipta tidak
memelihara/memberkati, sehingga hati kita menjadi semakin lama semakin sibuk
marah/kecewa, akhirnya menjauh dari Tuhan dan melupakan musuh utama yaitu iblis.
Dia berhasil menanamkan benih untuk melawan Allah.
Bahkan di dalam kehidupan ini kita sering lupa kuasa
jahat di dunia akan mencuri, membunuh dan membinasakan dengan makanan – bait
Allah rusak, pelayanan tidak pernah selesai (siang malam) sehingga terlalu
capai lalu sakit lever.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah dengan iman yang teguh (1 Ptr 5:8-9: Ef 6:11)
Ketika dipanggil, banyak orang datang dengan segudang
syarat, suka berlindung dalam keterbatasan sehingga rancangan Tuhan sulit digenapi.
Namun ketika kita tidak memakai syarat, maka Tuhan
yang berpekara dengan orang-orang yang tidak memberikan izin dalam kehidupan
kita – gerakan Tuhan luar biasa.
Marilah kita belajar dari pengalaman Fr Fio Mascharenhas, SJ.
Dia adalah seorang pemuda yang berlian. Umur 19 tahun masuk biara SJ; sesudah menjadi Postulan dan Novis 3 tahun, dia dikirim oleh biaranya untuk kuliah di universitas menjadi ahli kimia (sesuai dengan keinginannya – cita-citanya memenangkan nobel untuk kimia).
Tetapi apa yang terjadi? Ketika ia masuk ruang ujian,
semua pelajaran yang dipelajarinya hilang dari kepalanya (tahun 1968), sehingga
tidak lulus.
Dalam keadaan bingung, malu dan marah dia berteriak:
“Tuhan, kenapa Kau biarkan hal ini terjadi padaku!”
Oleh universitasnya dia diizinkan mengikuti ujian
ulangan, ternyata gagal lagi. Sehingga dia mengalami kekecewaan yang
mendalam/batinnya terluka luar biasa karena kecewa dengan Tuhan.
Kalau dia pergi jalan dan melihat orang berkumpul dan
berbisik-bisik merasa orang itu
membicarakannya - efek
mengalami luka batin; dia mulai mengalami krisis iman, sehingga malas
berdoa, kehidupan rohaninya mulai terancam dan mulai mengikuti kehidupan dunia
(emosian).
Sebelum mengikuti ujian yang ketiga, doanya diganti:
“Tuhan, aku tahu engkau tidak mengasihiku, oleh sebab itu tidak ada dasar
bagiku untuk minta pertolonganmu. Tapi aku berharap Engkau mengasihi mamaku,
karena mamaku rajin berdoa.” Ternyata kali inipun mengalami kegagalan.
Sebelum mengikuti ujian keempat dia berdoa dengan hati yang hancur dan
kosong: “Tuhan aku tidak memiliki apapun untuk kupersembahkan, aku telah gagal
dan kegagalanku sangat dalam. Namun jika engkau mempunyai rencana bagiku,
engkau mau aku untuk melayani kerajaan-Mu aku sudah siap Tuhan.”
Ketika dia menyerahkan
diri sepenuhnya, menerima pencurahan Roh Kudus secara pribadi
(11 Februari 1972); dan terdengar suara: “Fio, engkau anakku yang kukasihi
kepadamulah Aku berkenan.” Dia mendapat penghiburan ilahi dan berteriak,
“Yesus ... haleluya ...”
Tuhan adalah Roh Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah tidak menerima roh perbudakan yang membuat menjadi takut lagi, oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa! (2 Kor 3:17; Rm 8:15-16)
Pada ujian yang keempat lulus dengan predikat terbaik
dan berkata: “Tuhan terima kasih,
akhirnya aku bisa meneruskan impianku mengajar kimia di universitas.”
Tetapi rancangan Tuhan baginya lain. Setelah menjadi
imam tahun 1975, ia ditunjuk secara penuh melayani kegiatan pembaharuan
karismatik untuk kota Bombay – menjadi berkat Gereja Katolik di Bombay.
Pastor Provinsial memanggilnya dan berkata: “ Sesuatu
yang ajaib telah terjadi atas dirimu, daripada kamu hanya mengajarkan kimia
pada kaum muda, lebih baik kamu mewartakan Sabda Allah ke ujung dunia. Karena
Pembaharuan Karismatik ini tidak semua pastor bisa menerimanya. Maka jadilah
engkau berkat bagi Gereja Katolik khususnya India.”
Mengapa Tuhan mengizinkan Fr Fio mengalami 3 x
kegagalan?
Pada saat kaul Novis dia sudah menyerahkan dirinya
dengan mempersembahkan segalanya yang baik-baik (seperti orang Farisi berdoa –
Luk 18:11-12). Tuhan ingin memakai dia secara luar biasa dengan mengikis dosa
kesombongan itu meskipun kebanggaan itu ada di dalam hati.
Marilah kita belajar menyerahkan hidup kita sepenuhnya
pada Tuhan. Jika ada kesombongan di hati kita karena memiliki pengetahuan yang
lebih dari orang lain, maka tidak ada satu pun yang bisa kita terima/mengerti;
terutama pada saat-saat krisis, karena sorga tidak memberikan pewahyuan dalam
hidup kita.
Oleh karena itu kita lebih membutuhkan pengajaran tentang “Kabar Gembira Yesus” sehingga si pendusta tidak bisa berhasil menaburkan benih-benih kecurigaan yang licik dan jahat terhadap Allah yang baik.
Oleh karena itu kita lebih membutuhkan pengajaran tentang “Kabar Gembira Yesus” sehingga si pendusta tidak bisa berhasil menaburkan benih-benih kecurigaan yang licik dan jahat terhadap Allah yang baik.
Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemuinya; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu (Yes 55:6, 8-9)
(Sumber: Warta KPI TL No. 31/XI/2006 » Renungan KPI TL Tgl
19 Oktober 2006, Dra Yovita Baskoro, MM).