22.01 -
*Salib*
Rahasia Tanda Salib
Tanda Salib itu merupakan doa yang singkat, padat dan jelas – tanda salib pada saat jari diletakkan di dahi – percaya akan Tuhan dengan budinya; pada saat jari diletakkan di dada – mencintai Tuhan dengan hati; pada saat jari diletakkan di dekat bahu kiri dan kanan – menghayati sebagai tugas dan tanggungjawab.
Sebagai ungkapan iman - ungkapan misteri Allah Tritunggal Mahakudus.
Sebelum Injil dibacakan imam berkata “Inilah Injil Tuhan”, dan umat menjawab “terpujilah Kristus” dengan membuat tanda salib di dahi, di mulut dan di hati - menerima firman Tuhan dengan pikiran, perkataan serta perbuatan kita sehari-hari.
Imam memberkati anak-anak dengan membuat tanda salib pada dahi sebagai tanda cinta Allah Tritunggal bagi anak-anak, sebagai pengganti ciuman Allah di dahi anak-anak.
Imam membuat tanda salib didahi dengan abu pada Hari Rabu Abu – sebagai tanda pertobatan dalam Allah Tritunggal Mahakudus.
Imam memberkati benda-benda Rohani dengan tanda salib – sebagai penyaluran berkat Tritunggal Mahakudus.
Uskup memberkati dengan tanda salib tiga kali – sebagai ungkapan berkat yang teramat agung.
Kalau orang berhasil – sebagai ungkapan syukur.
Pada saat mengalami kesulitan – sebagai doa permohonan.
Pada saat orang merasa takut – sebagai doa memohon perlindungan.
Pada saat orang memasuki tempat-tempat kudus – sebagai tanda penghormatan dalam doa.
Pada saat bangun pagi – sebagai doa syukur.
Sebelum tidur – sebagai doa permohonan pemeliharaan sewaktu beristirahat pada malam hari.
(Sumber: Warta KPI TL No. 25/V/2006; Rahasia Tanda Salib, Percikan Hati Vol. 4, No.7 Maret 2006).