Kamis, 29 Oktober 2015

20.40 -

Pesta Berdasarkan Liturgi Gereja Katolik



Pesta Yesus dari Nazaret1 Januari

Delapan hari setelah kelahiran-Nya, Kanak-kanak Yesus disunat sesuai aturan hukum Taurat dan diberi nama Yesus (Im 12:3; Luk 2:21; Kis 7:87; Flp 3:5). 

Melalui Yesus dari Nazaret, umat manusia diselamatkan (Kis 4:12; Flp 2:9-11). Dialah Almasih yang dijanjikan Yahwe kepada Israel, bangsa terpilih, dan kelahiran-Nya melalui Perawan Maria menjadikan Dia seorang warga suku bangsa Israel. 

Sunat sebagai upacara keagamaan di kalangan orang Ibrani dan lambang keanggotaan seseorang dalam masyarakat, menjadikan Yesus anggota masyarakat Yahudi. 

Dengan demikian Yesus, yang adalah Almasih, menjadi batu pengunci antara Perjanjian Lama dan Baru, antara nubuat-nubuat nabi dan pemenuhannya, antara janji dan pelaksanaannya, antara Kerajaan Daud, leluhur-Nya dan kerajaan-Nya sendiri yang bersifat universal dan abadi.

Pesta Nama Yesus Yang Tersuci3 Januari

Sudah selayaknya pada pesta Nama Yesus ini, kita menunjukkan hormat dan bakti kita, karena dalam Nama Yesus itulah, kita diselamatkan dari kutukan dosa. Nama Yesus memiliki kekuatan ilahi. 

… itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan nama di atas segala nama … yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi (Flp 2:9-11).

Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah2 Februari

Peristiwa ini terjadi sesuai dengan tuntutan Hukum Taurat Musa: ‘Setiap anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah pada hari ke-40’.

Persembahan anak laki-laki sulung kepada Tuhan merupakan suatu tindakan iman untuk menyatakan bahwa anak itu sesungguhnya adalah karunia Tuhan. 

Hari Raya Yesus Yang Mahakudus1 Juli

Seluruh umat diajak untuk merenungkan tentang mahalnya harga yang harus dibayar oleh Kristus dan tentang rahasia cintakasih-Nya demi penebusan dosa umat manusia. 

Akhirnya umat juga diajak bersyukur dan berterima kasih kepada Kristus atas kerelaan-Nya untuk menderita demi keselamatan umat manusia.

Yesus Menampakan Kemuliaan-Nya6 Agustus

Transfigurasi/perubahan rupa Yesus dimaksudkan untuk meneguhkan hati ketiga rasul inti (Petrus, Yakobus, Yohanes – Mat 17:1-13) agar mereka tidak goyah imannya apabila menyaksikan kesengsaraan Yesus nanti. 

Transfigurasi ini pun menjadi tonggak penghiburan bagi para rasul di saat-saat mereka mengalami kesengsaraan dan kesulitan dan menjadi jaminan kemuliaan dan kebahagiaan yang akan mereka alami di sorga, sebagaimana telah dijanjikan Yesus: ‘orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa’ (Mat 13:43). 

Kebahagiaan besar yang dialami para rasul di atas gunung Tabor itu menjadi tanda kepada kita tentang kebahagiaan sorgawi yang akan dianugerahkan Allah kepada semua orang beriman. 

Pesta Salib Suci14 September

Pesta ini merupakan ungkapan iman Gereja terhadap Salib Yesus sebagai jalan keselamatan. 

Pemuliaan Salib Tuhan ini dikaitkan dengan penemuannya oleh Santa Helena, ibu Kaisar Konstantinus Agung. Konon ketika raja Persia menaklukkan Tanah Suci dan menduduki Yerusakem, ia merampas Salib Yesus dan membawanya ke Persia. Tetapi tidak lama kemudian ketika kaisar Romawi Heraklius mengalahkan Persia, Salib Tuhan itu dikembalikan atas tuntutannya. Heraklius sendiri memikul Salib Tuhan itu hingga ke puncak Golgota. 

Hari Raya Natal25 Desember

Perayaan Natal merupakan perayaan yang penuh berkat dan rahmat karena sejarah dunia mulai berubah ketika Tuhan Yesus Kristus lahir ke dunia, Putra Allah menjelma menjadi manusia. 

Dia membawa sesuatu yang baru yakni ‘siapa sebenarnya Allah itu’ (Allah adalah kasih yang berlimpah dan membuahkan damai yang begitu dalam). Dengan mengalami kasih-Nya kita juga mengalami kasih Allah.

Kita sebagai orang beriman diundang untuk mengambil bagian dalam hidup Allah yang adalah kasih itu sendiri. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 34/II/2007; Orang Kudus Sepanjang Masa, Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM).