03.52 -
*Orang Kudus dan tokoh Alkitab*
Elia
Hampir seluruh hidup Elia dilewatkannya dalam keheningan dan kesunyian dalam hadirat Allah, sehingga kehendak Allah jugalah yang menjadi pedoman hidupnya.
Namun, ia hidup tidak terpisah dari umat, karena melayani Tuhan dan umatnya juga. Ia menjadi besar karena rahmat Allah.
Ia hidup hanya bagi Allah sehingga seluruh kegiatannya mengalir dari persatuannya yang mesra dan mendalam dengan Allah – pelayanannya menjadi semakin murni.
Ketika Elia dan Elisa berdiri di tepi sungai Yordan. Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering … sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai (2 Raj 2:7-11).
Pesta Nabi Elia: 20 Juli.
(Sumber: Warta KPI TL No. 31/XI/2006; Elia, Bapa & Pemimpin Para Karmelit, Vacare Deo edisi Juli-Agustus/Tahun VI/2004).