Rabu, 29 Juli 2015

23.59 -

Luka Batin




Setiap kita, manusia, mempunyai ALAM BAWAH SADAR seperti komputer yang DAPAT MEREKAM SEGALA PENGALAMAN/PERISTIWA menyenangkan (positif) maupun yang menyakitkan (negatif).

MASA-MASA YANG RAWAN UNTUK LUKA BATIN:

MASA DALAM KANDUNGAN.
 Apa yang dialami dan dirasakan oleh ibu, si janin juga merasakan dan direkam dibawah alam sadarnya (40 hari setelah pembuahan gelombang otak sudah bisa merekam). 

Bila ibu pada masa kehamilannya tertekan, ada rasa kuatir dan putus asa, maka si anak juga akan membawa perasaan yang dialami ibu; kasus abortus yang gagal - mendapat penolakan/tidak dikehendaki dll.

Meskipun abortus itu berhasil, darahnya akan berteriak (Bdk Kej 4:10).

MASA KELAHIRAN
. Mungkin terjadi kelahiran yang sulit, prematur dll. 

- MASA BAYI. Bayi yang sering ditinggal oleh orang tuanya akan mencari sesuatu yang kurang itu dalam diri orang lain.
MASA KANAK-KANAK
Semasa kecilnya sering mendengar dan menyaksikan pertengkaran, mengalami kesulitan hidup dalam bidang ekonomi, sering diejek, diberi julukan, dikucilkan, dibanding-bandingkan dengan temannya dll. 

Orang iri hati/minder karena masa kecilnya suka dibanding-bandingkan.

Bisa rawan, kalau belum berkembang dalam hidup rohani

MASA REMAJA ATAU DEWASA (sekarang)
. Penolakan, patah hati, kecewa, dinodai, ditentang habis-habisan oleh orang tua, masalah orang tua dan menantu, merasa diperlakukan tidak adil/tidak dihargai, dikhianati pasangan/sahabat dll. 

Kalau sudah berkembang dalam hidup rohani, masalah-masalah ini dipanggulnya dengan kekuatan Tuhan, bukan dengan kekuatan diri sendiri (Bdk. Mat 11:28-30).

Hal ini juga dapat terjadi pada binatang maupun tanaman.

Berdasarkan penelitian, tanaman yang sama besarnya akan bertumbuh sesuai dengan apa yang dirasakannya.

1. Tanaman I dibiarkan saja - pertumbuhannya biasa-biasa saja.

2. Tanaman II dicaci maki - pertumbuhannya kerdil.

3. Tanaman III diajak bicara dengan kata-kata kasih dan juga diberi perhatian - pertumbuhannya subur sekali.


BEBERAPA CONTOH PENGALAMAN LUKA BATIN:

Ada seorang gadis yang sering diliputi rasa cemas dan bersalah yang berlebihan (TERLALU SENSITIF), setelah melakukan sesuatu yang kurang berkenan di hati orang lain.

Teman-temannya seringkali mencoba meyakinkan bahwa perbuatan yang dilakukannya itu bukanlah suatu masalah. Akan tetapi perasaan tersebut masih saja membebani dia, sehingga dia merasa tersiksa/takut bila mendapat suatu tanggungjawab yang cukup besar.

Ternyata sewaktu dia berada DI DALAM KENDUNGAN, SANG IBU SELALU DILIPUTI RASA TAKUT DAN WAS-WAS, selalu berusaha membuat hati orang tua dan mertuanya senang/apapun yang dia kerjakan, dibuatnya sesempurna mungkin supaya tidak ada alasan bagi mereka untuk memarahinya akibat kehamilannya, sementara anaknya masih kecil.


#

Ada seorang hamba Tuhan, pemimpin pelayanan di desa Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Transportasi di sana yang paling dominan adalah transportasi air.

Setiap kali anaknya yang sudah berusia 4 tahun dibawa pelayanan dengan NAIK PERAHU, dia SELALU KETAKUTAN DAN BERTERIAK-TERIAK. Orang tuanya tentu jengkel karena tidak ada transportasi lain selain transportasi air.

Ternyata anak itu telah merekam pengalaman traumatis, meskipun saat itu ia baru berusia 3 BULAN DI DALAM KANDUNGAN; karena perahu kecil yang ditumpanginya tanpa penerangan itu menabrak balok kayu yang mengapung di sungai, PERAHUNYA TERBALIK.


#

Ada seorang anak muda yang MELAKUKAN PERCABULAN.

ANAK itu terbangun pada waktu malam dan MELIHAT ORANG TUANYA MELAKUKAN HUBUNGAN SUAMI-ISTRI. Karena masih balita ia tidak mengerti, tetapi hal itu sudah terekam dalam alam bawah sadar atau memorinya.

Ketika anak itu beranjak dewasa/puber, hormon seks mulai bertumbuh dan setan mulai memutar ulang kaset memorinya.

Sayangnya ketika anak ini bertanya-tanya tentang seks, orang tuanya, bahkan gereja tidak memperbolehkannya. Seks dianggap tabu, najis untuk dibicarakan.

Karena di rumah tidak mendapat jawaban, ia akan bertanya kepada teman-temannya/orang lain di luar yang jawabannya tentu tidak dapat dipertanggungjawabkan.

SEKS TIDAK BERDOSA, SEKS HANYA BERDOSA KALAU DISALAH GUNAKAN.


#

Ada seorang anak muda, meskipun belum mempunyai pacar, ia TAKUT MENIKAH, alasannya ia TAKUT MEMBUNUH ISTRINYA.

Pada saat berusia 2 TAHUN dia pernah MELIHAT AYAH DAN IBUNYA BERTENGKAR HEBAT. Ibunya mengambil pisau dapur dan pisau itu hendak ditusukkan pada ayahnya. Ayahnya mengelak. Dan pisau itu menancap pada kusen kamar orang tuanya.

Hanya karena melihat peristiwa itu anak itu mengalami trauma.


#

Ada seorang ibu yang baru menikah beberapa bulan dan dia belum pernah berhubungan seks dengan suaminya karena SANGAT TAKUT, padahal dia SANGAT MENCINTAI SUAMINYA.

Yang mengherankan, justru ia sendiri tidak tahu alasannya.

Ada seorang BAPAK yang begitu MENGHARAPKAN ANAK ke 5 nya itu LAKI-LAKI. Begitu anak yang lahir perempuan lagi, bapak ini SANGAT MARAH dan TIDAK MAU MELIHAT ANAK ITU.

BAYI YANG DITOLAK INI SETIAP MALAM MENANGIS, mengganggu sekali. Klimaksnya, suatu malam ketika bayi itu menangis (berusia 3 BULAN), sang istri hendak bangun, tetapi suaminya sudah bangun lebih dulu, MENGANGKAT ANAK ITU DAN DILEMPARKANNYA ke tempat tidur (selama itu bapaknya tidak pernah menyentuhnya).

SETELAH DEWASA, BAPAKNYA SANGAT MENYAYANGINYA, sehingga hal itulah yang diingatnya hingga dewasa.

Jadi, ibu muda ini TANPA DIA SADARI TAKUT MEMPUNYAI ANAK karena takut suaminya nanti tidak menyayangi anak itu. Inilah yang dimanfaatkan setan atas memorinya.

Begitu dahsyat IBLIS MENGHANCURKAN bumi dengan tanpa perang, penyakit/bencana alam, tetapi cukup BAPA-BAPA YANG DIHANCURKAN FUNGSINYA, sehingga hati anak-anaknya sakit/tawar hatinya/menjadi pendendam/menjadi kasar/bengis hidupnya/sifatnya berubah menjadi anak durhaka/tidak dapat berpikir benar (Mal 4:6; Luk 1:17; Kol 3:21).

Inilah fakta dalam hidup kita dan di dunia! Pada waktu kita kecil, ketika AYAH MENYAKITI HATI KITA sekecil apa pun, KITA CENDERUNG TERLUKA/MENDENDAM, sedangkan ibu jarang menyakiti hati kita.

TERNYATA IBLIS MEMAKAI LAKI-LAKI SEBAGAI SUMBER LUKA-LUKA BATIN.

Marilah kita melihat FUNGSI AYAH DAN IBU (1 Tes 2: 11-12, 7-8):

AYAH ~ menasehati, menguatkan hati, dan meminta dengan sangat (mendisiplinkan); sebuah tugas yang sangat berarti untuk masa depan anaknya, yaitu pembentukan karakter.

IBU ~ mengasuh, merawat dan menyayangi anaknya.

FUNGSI AYAH DAN IBU INI SALING MELENGKAPI. Kalau kedua figur orang tua ini tidak berfungsi dengan lengkap dan seimbang, maka anak-anaknya akan hancur masa depannya.

Contoh: Daud TIDAK PERNAH MENEGOR Adonia dengan ucapan: “Mengapa engkau berbuat begitu?” (1 Raj 1:6); anak-anak Eli melakukan kejahatan di mata Tuhan “... mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu ... (1 Sam 2:29).

Iblis membuat para ayah sering absen dalam kehidupan anak-anaknya sehingga PADA WAKTU ADA HAL-HAL PENTING yang harus didapatkan anak dari ayahnya. Ayahnya TIDAK BISA MEMBERI karena tidak berada di rumah dengan alasan-alasan pekerjaan, dsb.

Nah, kalau ayah tidak hadir dalam kehidupan anaknya, berarti AYAH TIDAK BERFUNGSI sebagai seorang penasehat dan anaknya akan hidup liar.

NASEHAT ITU SEPERTI JALUR UNTUK KENDARAAN; kalau tidak ada jalur-jalur di jalan raya, tabrakan akan terjadi di mana-mana.

TUGAS SEORANG AYAH:

1. Memberi rasa aman untuk keluarganya: Istri – tidak merasa takut dilecehkan/disakiti bila mengungkapkan sesuatu; anak-anaknya – berani menceritakan apa saja, hal yang baik ataupun yang buruk.

2. Menyediakan tempat untuk anak-anaknya bisa berbuat salah – di dalam hatinya/di rumah harus ada sebuah ruangan untuk anak-anaknya berbuat salah. Kita terima anak-anak itu apa adanya, setelah kita mengetahui lebih dulu perkaranya, kita nasehati kalau perlu kita disiplinkan.

Contoh: Adam dan Hawa, begitu Bapa melihat mereka berbuat salah, Dia bertanggung jawab walaupun hukuman tetap diperlakukan.

3. Memberi kesempatan anak-anaknya untuk mengembangkan ide, pendapatnya, dan kreativitasnya – kalau mereka berpendapat/berbuat apa saja, jangan dilarang dulu sebelum kita tahu betul apa maksudnya.

100% PENGHALANG PEKERJAAN TUHAN dalam hidup kita, bukanlah Iblis melainkan KARAKTER KITA. Pembentukan karakter itu penting bagi kehidupan manusia.

Kalau sampai anak-anak karakternya tidak terbentuk dengan baik, maka lahirlah generasi yang rusak di dunia ini.

TUHAN pencipta alam semesta MEMPUNYAI HATI SEORANG BAPA.

Kalau seseorang TIDAK PERNAH DEKAT, TIDAK PERNAH MERASAKAN, TIDAK PERNAH TAHU atau BELAJAR apa saja DARI BAPANYA SENDIRI, ORANG ITU SULIT MENGENAL TUHAN. Sebab Tuhan itu Bapa kita.

Setiap kali dia menyebut ‘Bapa Kami’ maka yang muncul adalah gambaran bapa jasmaninya. Kalau bapanya itu baik selama hidupnya, otomatis dia bisa dekat dengan Bapa di sorga. Tetapi sebaliknya, dia akan sulit mengenal Bapa kalau tidak mempunyai bayangan seperti apakah Bapa itu.

EMPAT KARAKTER MANUSIA YANG HARUS DIUBAHKAN (Yes 40:3-5)

1. SETIAP LEMBAH HARUS DITUTUP »  gambaran orang yang minder, rendah diri/orang yang tak bisa bangkit dalam hidupnya karena masa lalunya.

2. SETIAP GUNUNG DAN BUKIT DIRATAKAN »  gambaran orang yang sombong yang cenderung menutupi dirinya agar kekurangannya tidak diketahui orang lain. Orang seperti ini omongannya besar sekali, tidak cocok dengan cara hidupnya.

3. TANAH YANG BERBUKIT--BUKIT HARUS MENJADI TANAH YANG RATA »  gambaran orang yang hidupnya tidak stabil. Perasaannya selalu berubah-ubah, naik turun dalam sehari. Orang seperti ini tidak mempunyai kepastian dalam hidupnya.

4. TANAH YANG BERLEKUK-LEKUK MENJADI DATARAN » gambaran orang yang suka menipu, licik, dan jalannya tidak pernah lurus.

Empat sifat/karakter manusia ini salah di hadapan Tuhan. Kalau semuanya diratakan, kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama.

# PENYEMBUHAN LUKA BATIN #

Apa yang TERJADI KEHIDUPAN HARI INI, adalah AKIBAT DARI PERISTIWA MASA LALU.

Ternyata 60% dari PERTENGKARAN suami istri juga disebabkan oleh karena kedua-duanya MASIH MENYIMPAN LUKA-LUKA dan BELUM PERNAH DISEMBUHKAN. Sehingga ketika ada perkataan/tindakan yang menyentuh luka-luka tersebut, maka terjadi konflik.

Contoh: jika kita pernah terluka di bagian tangan/kaki, permukaannya terlihat kering, tetapi luka didalamnya masih basah. Nah, selama luka ini tidak ada yang menyinggung, tentu tidak ada masalah.

Di dunia ini banyak orang BERDOSA bukan karena Iblis, melainkan sebagian besar karena orang-orang percaya yang telah dipenuhi Roh Kudus, tetapi TIDAK MAU MENGAMPUNI ORANG, dan MASIH SAKIT HATI serta DENDAM.

ORANG SAKIT PASTI MENYAKITI ORANG. Mengapa kita bisa menyakiti orang lain? Karena kita masih sakit. Mengapa kita MASIH SAKIT? KARENA kita TIDAK MAU MENGAMPUNI.

KESEMBUHAN BATIN ITU PERLU, sebab kita tidak akan pernah maju di dalam Tuhan

KARENA IBLIS TERUS MENYERET KITA KE MASA LALU dengan cara yang aneh-aneh; PENGALAMAN PAHIT– sehingga kita terluka, PENGALAMAN MANIS - kita pun akan terseret lebih jauh ke belakang dan tidak akan maju di dalam Tuhan.

Penyembuhan tidak akan terjadi hanya dari satu pihak saja. Kedua belah pihak harus ada, yaitu si penderita dan Tuhan sendiri.

Kita tahu pasti bahwa Tuhan selalu terbuka bagi anak-anaknya yang datang mohon kesembuhan, jadi tinggal dari pihak yang terluka yang harus bekerja sama dengan rahmat kesembuhan dari Tuhan.

MARILAH KITA BELAJAR DARI DAUD (1 Sam 16):

Pada masa itu, PENGGEMBALA TIDAK BOLEH ANAK BUNGSU, harus anak sulung. Sebab bahaya besar, ada perampok dan binatang buas yang selalu mengintai domba-domba.

Jadi apa yang dilakukan ISAI menyalahi aturan pada masa itu, dia SENGAJA HENDAK MEMBUNUH ANAKNYA SECARA TIDAK LANGSUNG karena ... Daud pun dibenci oleh kakak-kakaknya karena ayahnya sendiri yang membuatnya seperti itu.

Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku (Mzm 51:7). Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN MENYAMBUT AKU .(Mzm 27:10)

» Daud TERLUKA BATINNYA SEJAK KECIL karena orang tuanya membuang dia

Kakaknya yang sulung tersinggung ..., bangkitlah amarah ... (1 Sam 17:20-29)  » kebencian kakaknya terhadap Daud belum selesai.

Tidak mungkin engkau dapat ... (1 Sam 17:33) » kesembuhan batin Daud belum sembuh, saat dia menghadap Saul ia juga dilukai.

BANGKIT, URAPI DIA, sebab inilah dia (1 Sam 16:12) » begitulah CARA TUHAN MENYEMBUHKAN HATI Daud. Di tengah-tengah kakak-kakaknya yang dijagokan ayahnya, ia diurapi.

Daud MAMPU MENGAMPUNI ... (1 Sam 24:1-8; 26:1-25) » Engkaulah yang membentuk . . . menenun aku dalam kandungan ibuku KEJADIANKU DAHSYAT DAN AJAIB, JIWAKU BENAR-BENAR MENYADARINYA (Mzm 139:13-14) - KARENA TUHAN TELAH BETUL-BETUL MENYEMBUHKAN HATI Daud.

... supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah ..., bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan ... (1 Sam 17:46-47) » motivasi Daud bukan agar orang mengenalnya, tetapi dia INGIN MEMULIAKAN TUHAN. Sebelum batinnya disembuhkan mustahil ia bisa menerima Injil dan melihat kemuliaan Tuhan.

AKU MELUPAKAN APA YANG TELAH DI BELAKANGKU dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku (Flp 3:12-14).

JANGANLAH INGAT-INGAT HAL-HAL YANG DAHULU, dan JANGANLAH PERHATIKAN HAL-HAL YANG DARI ZAMAN PURBAKALA! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru ... Umat yang Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyuran-Ku (Yes 43:18-21).

Jadi, tanpa kita disembuhkan total, tanpa kita diciptakan kembali sebagai ciptaan baru sebagai manusia, kita tidak bisa memasyurkan Tuhan.

HYPNOTERAPI ALA YESUS

SEJAK LAZARUS DIBANGKITKAN, kemana saja Yesus pergi, dia SELALU IKUT UNTUK BERSAKSI. Sehingga banyak orang percaya pada Yesus. Jadi, hidup Lazarus dan Yesus bagaikan mata uang dengan dua sisi, yang tak mungkin dipisahkan. Sehingga imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga (Yoh 12:9-11).

Ketika kita dibangkitkan oleh Tuhan dari keterpurukan hidup, kita juga harus menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan Yesus, suka atau tidak suka. Hal ini tidak banyak dimengerti oleh orang Kristen.

KRISTUS TELAH MATI UNTUK SEMUA ORANG, supaya mereka yang hidup, TIDAK LAGI HIDUP UNTUK DIRINYA SENDIRI, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka (2 Kor 5:15)

Ketika kita dalam keadaan begitu menderita, Tuhan Yesuspun ikut merasakan penderitaan kita. Hal ini dikarenakan Dia sangat mengasihi kita. Tetapi kadangkala ALLAH MENGIZINKAN KITA MENGALAMI SEMUA PENDERITAAN itu AGAR KITA BELAJAR PROSES KEHIDUPAN, AGAR KITA MENJADI PEMENANG.

CARA PENYEMBUHAN LUKA BATIN

SEBELUM MEMULAI DOA penyembuhan batin, HARUS DICARI DULU AKARNYA. Setelah ditemukan akarnya bisa BERDOA DENGAN IMAJINASI IMAN (mengenang kembali peristiwa pahit yang telah terjadi dalam kehidupan, kemudian menghadirkan Yesus dalam peristiwa itu).

Yang mempunyai luka yang teramat dalam sehingga sulit dan tidak mampu membayangkannya, dapat MEMOHON PADA TUHAN YESUS DENGAN BANTUAN PENDOA yang mempunyai karunia tersebut untuk menuntun kembali ke masa lalu.

Peranan PENDOA sebenarnya HANYA SEBAGAI KATALISATOR. Sesungguhnya yang menjadi PENYEMBUH adalah TUHAN YESUS sendiri MELALUI KARYA ROH KUDUS.

CARA YESUS MEMULIHKAN HIDUP KITA SEPERTI MATA KAPAK YANG JATUH KE DALAM AIR. Jika kita ingin mendapatkan mata kapak itu kembali, maka kita harus mencari di mana jatuhnya (2 Raj 6:1-7).

Artinya: TUHAN MENGAJAK KITA KEMBALI KE PERISTIWA MASA LALU YANG TRAUMATIK, kembali ke semua memory yang pernah kita alami secara detail. Dan Dia ada di sana menyertai kita. Itulah yang memulihkan hidup kita.

Janganlah kita seperti murid-murid Yesus, mau LARI DARI KENYATAAN atau menghindari sesuatu yang dulu pernah membuat mereka hampir hancur. Jika hal ini terjadi, kita tidak akan pernah menjadi orang yang merdeka, TIDAK MEMPEROLEH KEKUATAN DARI TUHAN dan TIDAK MENGALAMI PERTOBATAN. Karena kita berjalan di kegelapan, bukan berjalan di dalam terang (Yoh 11:8-10).

Ada BAHAYAnya jika kita MELAKUKAN PENYEMBUHAN LUKA BATIN SENDIRI: karena bukan pemulihan yang didapat tetapi LUKA BATIN BISA BERTAMBAH PARAH. Jadi harus ada pembimbingnya atau ikut dalam retret luka batin agar tidak salah jalan.

Hypnoterapy di luar Yesus: ditarik ke masa lalu yang penuh trauma dan dibawa ke masa sekarang dengan 100 % kepandaian/kekuatan manusia. Jika salah menggali/salah prosesnya, maka hal ini sama dengan cuci otak (Brain Wash).

MARILAH BELAJAR DARI SIMON (Yoh 21:1-19)

[1] Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya DI PANTAI DANAU TIBERIAS ~ Yesus berdiri DI PANTAI DANAU GENESARET (Luk 5:1)

» Danau di wilayah Galilea. Dalam PL disebut danau Kineret (Bil 34:11), atau Kinerot (Yos 12:3) dan dalam PB disebut ‘Genesaret’ atau ‘Tiberias’.

[3] Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka TIDAK MENANGKAP APA-APA ~ Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami TIDAK MENANGKAP APA-APA (Luk 5:5).

[6a] Kata Yesus kepada mereka: “TEBARKAN JALANMU ..., maka kamu akan memperoleh ~ Yesus berkata kepada Simon: “... TEBARKAN JALANMU untuk menangkap ikan (Luk 5:4).

[6b] Mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan... JALA ITU TIDAK KOYAK. ~ Setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga JALA mereka MULAI KOYAK (Luk 5:6).

» JALA TIDAK KOYAK- ketika diberkati secara luar biasa dan sudah diproses sedemikian rupa oleh Tuhan, maka jalanya tidak koyak. 

JALA MULAI KOYAK - ketika diberkati secara luar biasa dan belum diproses sedemikian rupa oleh Tuhan, maka jalanya mulai koyak.

[7a] Murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.”

» ORANG YANG MEMPUNYAI KASIH BISA MELIHAT TUHAN.

[7b] Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia TERJUN KE DALAM DANAU ~ Datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air ... lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus TURUN DARI PERAHU dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus (Mat 14:29).

[9] Ketika mereka tiba di darat, mereka MELIHAT API ARANG dan di atasnya ikan dan roti. ~ di tengah-tengah halaman rumah itu orang MEMASANG API dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka (Luk 22:55).

[9] Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ada IKAN DAN ROTI. Kata Yesus kepada mereka: “MARILAH DAN SARAPANLAH.” ~ Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu HARUS MEMBERI MEREKA MAKAN.” Jawab mereka: “Yang ada pada pada kami hanya lima ROTI dan dua IKAN.” (Mat 14:16-17).

[15-19] Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka itu?” (sudahkah engkau mengasihi-Ku tanpa syarat?).

Maka SEDIH HATI PETRUS karena YESUS BERKATA UNTUK KETIGA KALINYA: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.”

Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku...” ~ BERPALINGLAH TUHAN MEMANDANG Petrus. MAKA TERINGATLAH Petrus BAHWA TUHAN TELAH BERKATA KEPADANYA: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku. Lalu ia pergi ke luar dan MENANGIS DENGAN SEDIH (Luk 22:61-62)

» SUASANA ITU MENGEMBALIKAN INGATAN PETRUS KE TITIK DI MANA DIA PERNAH JATUH.

Mengapa Yesus memanggil Simon, anak Yohanes bukan Simon Petrus? Karena YESUS SANGAT MENGERTI KEJIWAAN SESEORANG, Dia ingin mengingatkan Simon akan siapa jati dirinya. Dia juga SUDAH MEMAAFKAN PENYANGKALAN Petrus.

Jadi, Dia tidak ingin Simon bertambah menderita dan tertunduk malu seperti buluh yang patah terkulai. Meskipun Simon seperti buluh yang patah terkulai, dia diangkat hidupnya dan dipercayai oleh-Nya untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Ini adalah anugerah yang luar biasa yang diberikan pada Simon.

Pada saat Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan padanya, sehingga dia bangkit dan dia menjadi Petrus, batu karang yang tak tergoyahkan.

(Sumber: Penyembuhan Luka Batin, HDR Januari-Februari 2004; Inner Healing, Ev. Daniel Alexander; Hypnoterapy ala Yesus - Renungan KPI TL Tgl 17 Oktober 2009, Dra Yovita Baskoro, MM).




Penyembuhan batin

Ada sebuah keluarga yang hidup berbahagia. Tetapi sesudah mempunyai anak kedua, istrinya seringkali memukuli suami dan anaknya. Menghadapi pribadi istrinya yang sulit ini, suaminya bingung. 

Lalu dia bertanya-tanya pada teman-temannya. Teman-temannya menyarankan untuk mengikuti retret luka batin di Tumpang. Di sanalah tersingkap akar permasalahannya. Ternyata istrinya memang benar-benar mengalami luka batin yang sangat berat sejak di dalam kandungan sampai masa remajanya.

Beginilah ceritanya: ayahnya sangat mengharapkan kelahiran anak laki-lakiternyata yang lahir anak perempuan. Maka ayahnya mendandaninya dengan pakaian laki-laki. Karena kecewaayahnya menjadi benci dengan anak perempuannya

Jadi, ayahnya menyia-nyiakan hidup anak perempuannya dan mendidiknya dengan penuh kebencian. Bahkan pada saat remaja, anak perempuannya pernah digunduli, ditelanjangi dan dikurung di kamar karena ketahuan berpacaran.

Berdasarkan konselingayahnya juga dianjurkan mengikuti retret luka batin. Pada kesempatan retret berikutnya, ayahnya mau mengikuti retret luka batin tersebut. 

Di sanalah terjadi rekonsiliasi... ayah dan anaknya berpelukan sambil melepas pengampunan. Setelah mengalami penyembuhan batin, istrinya tidak pernah memukuli suami dan anaknya lagi. 

Meskipun mengalami suatu persoalan yang berat, sekarang istrinya dapat melihat persoalan itu secara positif. Akhirnya ... keluarga ini mengalami kebahagiaan lagi. 

Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Flp 3:13-14)

Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari kisah nyata di atas.

Di dalam hidup berkeluargamasing-masing membawa masa lalunya

- Jika masa lalunya banyak mengalami hal-hal yang positif (kasih, perhatian, kegembiraan dll), maka akan mempunyai pribadi yang positif. Jadi, pada saat mengalami suatu persoalan yang berat, persoalan itu ditanggapi dengan sikap yang positif.

- Jika masa lalunya banyak mengalami hal-hal yang negatif (kurang kasih, kurang perhatian) , maka akan mempunyai pribadi yang negatif/luka batin. Jadi, pada saat mengalami suatu persoalan yang berat, persoalan itu ditanggapi dengan sikap yang negatif.

- Jika masa lalu tidak dibereskanmaka akan terjadi banyak masalah dalam kehidupan keluarga.

Pengalaman kasih Allah-lah yang memampukan kita untuk mengampuni orang yang menyakiti kita. Tanpa pengalaman ini, kita tidak mampu mengampuni terus menerus (Mat 18:22).

Dengan mengampuni dan menerima apa adanya serta selalu bersandar pada Allahmaka kita akan diubah-Nya menjadi pribadi yang utuh.

Secara psikologi, manusia dapat digambarkan sebagai gunung esyang nampak hanya 10% - alam sadaryang terpendam/tidak nampak 90% - alam bawah sadar: ingatan yang terekam ada yang positif dan ada juga yang negatif. 

Marilah kita belajar dari Petrus:

Petrus dipersiapkan Tuhan menjadi pimpinan Gereja (Paus I – Mat 16:18). Untuk dapat menjalani tugas perutusan inimaka Yesus menyembuhkan batinnya terlebih dahulu.

* Petrus sedih telah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Sebagai suatu proses penyembuhanmaka Yesus mengembalikan ingatan Petrus pada suasana di mana dia pernah jatuh (Luk 22:22, 61-62). 

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka itu?” Jawabnya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau” (Yoh 21:15-17). 

» Pengalaman negatif itu diubah Yesus menjadi pengalaman positif dan rohani, melalui kasih-Nya

* Ketika tiba hari Pentakosta ... penuhlah Petrus dengan Roh Kudus (Kis 2:4). Dengan api Roh Kudus, Petrus mewartakan Yesus yang bangkit, Yesus yang hidup sehingga membawa banyak orang ke dalam pertobatan (Kis 2:41).

* Pada waktu itu terjadi penganiayaan besar-besaran terhadap umat Kristen. Petrus tua melarikan diri dari kota Roma bukan karena takut tetapi karena desakan jemaat. 

Cerita tradisi mengatakan bahwa: dalam perjalanan meninggalkan kota Roma, Yesus menampakkan diri kepada Petrus, dalam rupa memanggul salib-Nya. 

Petrus bertanya: “Mau kemana Kau Tuhan?” Jawab-Nya: “Aku mau kembali ke kota Roma, dan Aku akan disalibkan lagi.” 

Mendengar itu Petrus tersadar. Lalu dia kembali ke kota Roma untuk menerima hukuman salib. Dia minta disalib dengan posisi terbalik (kepala di bawah dan kaki di atas), karena dia merasa tidak layak disalib seperti Tuhan - Petrus sebagai martir (bdk Yoh 21:19).

Penyembuhan batin adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada Gereja dewasa ini.

Meskipun Yesus ditolak dan dibenci, Dia mampu berkata: “Ya Bapaampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk 23:34). 

Jadi, marilah kita meneladan Imam Agung kita, sehingga kita mempunyai pribadi yang utuh dan dapat memberkati sesama kita setiap saat. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 71/III/2010 » Renungan KPI TL tgl 11 Februari 2010, Bapak Effendy).