Kamis, 09 Januari 2020

1 Yoh 4:18 - 5:4

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Kamis, 9 Januari 2020: Hari Biasa sesudah Penampakan Tuhan - Tahun A/II (Putih)
Bacaan: 1 Yoh 4:18 - 5:4; Mzm 72:2, 14, 15bc, 17; Luk 4:14-22a


Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa (A) MENGASIHI ALLAH, ia harus JUGA MENGASIHI SAUDARANYA. 

Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.

Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah (B) KASIH KEPADA ALLAH, yaitu, bahwa kita MENURUTI PERINTAH-PERINTAHNYA. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.


Renungan


1. Tanda anak-anak Allah

Kapankah kita sungguh-sungguh mengasihi Allah? Kita sungguh mengasihi Allah ketika kita berbuat kasih kepada sesama (A). Dengan berbuat kasih kepada sesama kita sesungguhnya telah melakukan perintah-perintah Allah (B). Dan melakukan perintah Allah adalah tanda bahwa kita sungguh-sungguh menjadi anak-anak Allah.

Seperti Yesus datang untuk menggenapi firman Allah, yakni dengan membawa pembebasan bagi sesama (Luk 4:18-19). Demikian pula dengan kita, hendaknya menjadi seperti Kristus, berusaha melaksanakan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita lewat sabda-Nya.

Ketika kita membangun relasi yang intim dengan Tuhan, Roh-Nya akan menuntun kita dan kita dapat menjalani kehidupan dengan sukacita. Meskipun badai kehidupan menerpa kehidupan kita, kita tidak mudah menghakimi Tuhan atau segala pengalaman buruk yang kita alami, sebab kita yakin bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu (Rm 8:28).

Sebagaimana Allah mengasihi kita, maka kita juga dipanggil untuk mengasihi sesama. Jadi. siap sedialah melakukan tindakan cinta kasih bagi orang yang membutuhkan.