Senin, 30 Desember 2019

22.57 -

Yoh 6:30-35

Sarapan Pagi 
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Selasa, 17 April 2018: Hari Biasa Pekan III Paskah - Tahun B/II (Putih
Bacaan: Kis 7:51 - 8:1a; Mzm 31:3cd-4, 6ab, 7b, 8a, 17, 21ab; Yoh 6:30-35


Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."

Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."

Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: (*) "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.


Renungan


1. Makanan yang mengenyangkan secara rohani

(*) Sebagai roti dari sorga, Yesus merupakan santapan bagi kita. Yesus sebagai Firman yang hidup seharusnya menjadi ‘makanan rohani’ bagi kita, karena Firman itu tidak hanya mengenyangkan kita, tetapi juga menjadikan kita tidak haus lagi. 

Namun tidak semua orang dapat menerima apa yang disampaikan oleh Yesus. Hal ini terjadi karena godaan dunia, yang makin menjauhkan Yesus sebagai makanan rohani.

Agar hidup kita seimbang, hendaknya kita mencari makanan yang tidak binasa, yang dimaksudkan adalah makanan yang mengenyangkan secara rohani, dan bukan makanan secara jasmani semata.

Jadi, sebagai pengikut Kristus, hendaknya Firman itu terus ‘dikunyah’ sehingga akan menjadi inspirasi dan pegangan hidup kita, dan Yesus menjadi pusat hidup kita. Inilah semangat yang harus dimiliki oleh setiap dari kita. Tentu saja semuanya perlu proses sehingga makin hari makin mencintai Yesus Sang Firman yang menjadi roti hidup secara rohani.