Minggu, 29 Desember 2019

20.26 -

Yoh 16:23b-28

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya



Sabtu, 12 Mei 2018: Hari Biasa Pekan VI Paskah - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: Kis 18:23-28; Mzm 47:2-3, 8-9, 10; Yoh 16:23b-28


Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.

Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."


Renungan


1. Kuasa Allah dalam Roh Kudus

Pewartaan Yesus mengenai kasih Bapa-Nya mengundang kontroversi bagi banyak orang. Kasih Allah kepada manusia begitu nyata dalam kehidupan konkret kita. Yang menjadi masalah adalah apakah kita setiap saat peka dan sadar akan kasih Allah? 

Allah mengasihi kita bukan berarti Dia akan selalu memberikan pengalaman yang menggembirakan hati kita saja melainkan juga akan memberikan pengalaman yang menantang kita untuk berani bersaksi bahwa Yesus adalah Putera Allah.

Bila sesorang berhadapan dengan orang yang dikasihi dan yang mengasihi, apa kira-kira yang diminta? Kira-kira dia akan meminta supaya perjumpaan ini jangan berakhir, bukan?Sebab dikasihi itu sendiri adalah sebuah anugerah. 

Itulah yang dialami oleh para murid sehingga mereka belum meminta apa-apa dari Yesus. Baru ketika ada jarak dan ruang, para murid meminta agar kasih-Nya tetap tinggal dan Yesus mengabulkannya dengan mengaruniakan Roh Kudus.

Dengan Roh Kudus, para murid akan mengalami dikasihi oleh Allah sendiri, sebagaimana Yesus alami. Kuasa Allah dalam Roh Kudus itu menggerakkan mereka untuk bersekutu dalam doa dan bertekun mewartakan Allah yang penuh kasih. Kuasa kasih itu dapat juga hadir dalam diri siapapun yang mengasihi Allah dan mencari Dia dengan penuh kerinduan.

Kita diundang untuk meminta kuasa kasih itu, yang tidak lain Roh Kudus sendiri. Kuasa kasih itu diberikan kepada orang-orang yang dikasihi dan mengasihi Allah. Kuasa kasih ini tidak bisa dibeli dan ditukar dengan uang, atau barang apapun. Kuasa kasih itu diberikan dengan cuma-cuma. Hanya bisa dimohon dengan rendah hati dan penuh cinta.