Jumat, 27 Desember 2019

21.49 -

Luk 23:35-43

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Minggu, 24 November 2019: HR Kristus Raja Alam Semesta - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: 2 Sam 5:1-3; Mzm 122:1-2, 4-5; Kol 1:12-20; Luk 23:35-43


Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." 

Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: (1A) "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: (1B) "Inilah raja orang Yahudi". 

Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

Lalu ia berkata: (2) "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: (3) "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."


Renungan


1. Tuhan Yesus Raja Semesta Alam

(1AB) Ungkapan "Raja" di ayat ini adalah suatu hinaan yang menyakitkan, mau menyatakan bahwa Yesus tidak memiliki kuasa apapun.

(2) Penjahat ini melihat dan memaknai Yesus yang disalib sebagai Raja dengan pengertian berbeda. Ia mengakui Yesus sebagai Raja dengan pengertian bahwa Yesus memiliki kekuatan dan kekuasaan yang mampu menyelamatkan jiwa. Ia menyadari betul bahwa sebagai Raja, kekuasaan yang terbesar yang dimiliki Yesus adalah kasih. Itulah sebabnya ia memohon belas kasih Yesus dan memiliki pengharapan bahwa Yesus mampu menyelamatkan jiwanya, jiwa seorang pendosa. Pengharapannya tidak sia-sia, karena Yesus mengabulkan keinginannya (3).

Sebutan Raja Semesta bagi Yesus yang kita rayakan hari ini. membawa kita akan kesadaran, bahwa kita patut memuji dan menyembah Yesus karena Dia memiliki hati yang terbuka untuk menerima kita dan menyelamatkan jiwa kita dari kematian kekal.