Kamis, 03 Oktober 2019

16.03 -

Mat 14:13-21

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya



Penanggalan liturgi

Senin, 5 Agustus 2019: Hari Biasa XVIII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Bil 11:4b-15; Mzm 81:12-13, 14-15, 16-17; Mat 14:13-21


Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. (1) Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."

Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, (2) Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. 

Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. 


Renungan


1. Bersyukur

Orang yang tidak mampu bersyukur adalah orang yang paling malang dan menderita dalam hidupnya. Karena mereka tidak pernah merasa puas dan cukup dengan apa yang telah dimilikinya, mereka selalu merasa kekurangan serta merasa selalu diperlakukan tidak adil dalam hidupnya.

Orang-orang yang demikian, akan terus merasa kelelahan dalam hidup ini karena mereka senantiasa mengejar hal-hal yang sebenarnya menghancurkan hidup mereka.

(1) Sikap murid-murid-Nya 》 pesimistis. (2)Yesus 》tergerak oleh belas kasihan-Nya sehingga mengadakan mujizat. Sebelum menggandakan roti dan ikan, Yesus mengucap syukur dan memohon berkat sehingga mendatangkan kelimpahan yang tak terduga. 

Ketika kita bersyukur, Tuhan pasti mencukupkan kebutuhan hidup kita bahkan berkelimpahan.