Selasa, 01 Oktober 2019

22.29 -

Luk 14:1, 7-14

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Minggu, 1 September 2019: Hari Minggu Biasa XXII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Sir 3:17-18, 20, 28-29; Mzm 68:4-5ac, 6-7ab, 10-11; Ibr 12:18-19, 22-24a; Luk 14:1, 7-14


Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.

Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab (*) barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."


Renungan


1. Pentingnya sebuah sikap rendah hati

(*) Rendah hati sangat berbeda dan bertolak belakang dengan rendah diri. Rendah hati berarti tidak memposisikan dirinya lebih tinggi daripada orang lain, namun sejajar atau bahkan rela merendahkan sikapnya dibandingkan dengan yang lain. 

Tuhan sangat membenci manusia yang tinggi hati.
Oleh karena itu Yesus kembali mengingatkan kita untuk rendah hati terutama ketika kita ingin melayani-Nya.

Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan (Ams 22:4).