20.19 -
SP Matius
Mat 10:7-13
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Senin, 11 Juni 2018: PW St. Barnabas, Rasul - Tahun B/II (Merah)
Bacaan: Kis 11:21b-26, 13:1-3; Mzm 98:2-3ab, 3c-4, 5-6; Mat 10:7-13
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
(A) Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab (B) seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Renungan
1. Alasan larangan Yesus
Sejak menberima Sakramen Pembaptisan, semua pengikut Kristus mendapat tugas yang sama, yakni menjalankan misi perutusan. Dalam berbagai bentuk dan situasi apa pun, semua diutus untuk memberikan kabar baik Kerajaan Allah yang telah dirintis oleh Putra-Nya, Yesus Kristus.
Kedua belas murid sudah lama berada bersama Yesus, tinggal bersama-Nya mendengarkan Sabda-Nya dan melihat berbagai mujizat yang dilakukan oleh Yesus. Kini saatnya mereka harus mandiri dengan penuh kepercayaan diri melakukan apa yang telah diperbuat oleh Yesus.
Yesus melarang mereka untuk membawa perlengkapan apa pun sebagai modal dalam perjalanan (A). Bukankah barang-barang tersebut merupakan hal mendasar sebuah perjalanan?
Tentu Yesus punya alasan.
1. Agar para rasul tidak mencemaskan kekurangan yang bakal dialami dalam tugas perutusan, sebab dari awal mereka dikondisiskan dalam situasi kekurangan. dengan demikian, fokus mereka cuma pada tugas yang diberikan oleh Yesus.
2. Yesus membangun keyakinan pada diri para rasul bahwa setiap perbuatan baik yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan mendatangkan kebaikan pula. (B) Yang dimaksudkan Yesus adalah jika mereka menabur kebaikan, mereka pasti akan mengalami kebaikan dari orang yang dijumpai.
3. Yesus menanamkan dalam diri para rasul rasa kepercayaan dan menggantungkan diri pada Dia yang memberikan perutusan. Keyakinan akan perbuataan Yesus membuat mereka percaya diri dan tidak cemas dalam menghadapi setiap tantangan yang bakal mereka hadapi.