23.35 -
SP Lukas
Luk 10:1-2, 17-20
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Minggu, 7 Juli 2019: Hari Minggu Biasa XIV - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Yes 66:10-14c; Mzm 66:1-3a, 4-5, 6-7a, 16, 20; Gal 6:14-18; Luk 10:1-2, 17-20
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
(*) Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Renungan
1. Pewarta damai sejahtera
Setiap orang yang dibaptis diberi pengharapan akan keselamatan kekal dan serentak pada saat yang sama diberikan perutusan untuk mewartakan keselamatan Allah bagi dunia sekitarnya. Kabar keselamatan itu berupa damai sejahtera yang harus disampaikan kepada semua orang.
(*) Keberhasilan pewartaan ini tidak terletak pada soal warta itu diterima atau tidak, tetapi terletak pada upaya dan keberanian setiap murid dalam mewartakan Injil.
Jadi, kewajiban setiap orang Kristen menghadiri peribadatan dan mewartakan damai sejahtera Allah bagi siapapun yang kita jumpai, entah di dalam keluarga kita, maupun di lingkungan masyarakat kita.