Rabu, 03 Juli 2019

2 Kor 4:7-15

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Jumat, 14 Juni 2019: Hari Biasa X - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: 2 Kor 4:7-15; Mzm 116:10-11, 15-16, 17-18; Mat 5:27-32

Kamis, 25 Juli 2019: Pesta St. YakobusRasul - Tahun C/I (Merah)
Bacaan: 2 Kor 4:7-15; Mzm 126:1-2ab, 2cd-3, 4-5, 6; Mat 20:20-28)


Tetapi (1) harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa (3) kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

(2D) Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 

(2B) Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu. 

Namun karena kami memiliki (2C) ROH IMAN yang sama, seperti ada tertulis: "Aku PERCAYA, sebab itu aku BERKATA-KATA", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

(2A) Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.

Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan (1B) semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah. 


Renungan


1. Kehidupan Yesus nyata di dalam tubuh kita

(1AB) Paulus menyadari bahwa dirinya laksana bejana tanah liat, penuh kelemahan dan kerapuhan tetapi di saat yang sama merasa kuat karena Tuhan menyertainya dalam segala situasi kehidupannya. Dengan demikian ia berani bersaksi dan membawa banyak orang kepada Tuhan. 

(2A-D) Paulus mempunyai roh iman. Berkat kuasa kebangkitan Kristus, ia senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan (2 Kor 12:10). 

(3) Paulus percaya bahwa KRISTUS ADA DI DALAM DIRINYA [Yoh 14:23 》KAMI (YESUS dan BAPA-Nya) akan datang kepadanya dan DIAM BERSAMA-SAMA dengan dia; 1 Kor 3:16; 6:19 》Kamu adalah bait Allah dan ROH ALLAH diam di dalam kamu].

Bagaimana dengan kita? Apakah kita masih memiliki roh iman sehingga tetap bertahan dalam setiap pergumulan hidup dan tetap melekat pada Tuhan?


2. Karunia keperkasaan

(1) Sejak dibaptis, kita dipercayakan oleh -Nya harta yang indah, yaitu Roh Kudus yang diam di dalam kita (2 Tim 1:14). Berkat rahmat pengudusan dan rahmat pembenaran, kita disanggupkan hidup dan bekerja di bawah dorongan Roh Kudus.

Dalam keseharian kita, kita dituntut untuk mati terhadap keinginan diri sendiri (penyangkalan diri) dan berjuang dalam kekudusan. 

Melalui karunia keperkasaan, Roh Kudus memberikan kekuatan kepada kita untuk yakin, percaya, dan bersandar kepada kekuatan Allah. Allah dapat menggunakan kita yang terbatas dalam banyak hal untuk memberikan kemuliaan bagi nama Tuhan. 

Dengan karunia keperkasaan, kita dapat berkata seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Flp 4:13). “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Rm 8:31).