Selasa, 04 Juni 2019

Kis 7:51 - 8:1a

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Selasa, 7 Mei 2019: Hari Biasa Pekan III Paskah - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 7:51 - 8:1a; Mzm 31:3cd-4, 6ab, 7b, 8a, 17, 21ab; Yoh 6:30-35


(1) Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya." 

Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. 

Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu (3) melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." 

Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. 

Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: (2A) "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: (2B) "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.


Renungan


1. Upah melayani-Nya

(1) Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus (Kis 6:5), maka ia berani mewartakan kebenaran. Perkataannya adalah sebuah fakta yang dibeberkan oleh Roh Kudus.

(2AB) Dalam menghadapi situasinya yang sulit ini, Stefanus tidak kehilangan harapan, namun ia masih bisa mengampuni orang yang merajamnya.

(3) Stefanus melayani-Nya dengan menyerahkan dirinya secara total kepada Tuhan sehingga ia melihat kemuliaan Allah (Yoh 12:26).