Sabtu, 04 Mei 2019

06.11 -

Mat 19:13-15

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Sabtu, 18 Agustus 2018: Hari Biasa XIX - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Yeh 18:1-10, 13b, 30-32; Mzm 51:12-13, 14-15, 18-19; Mat 19:13-15


Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi (1A) murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

Tetapi Yesus berkata: (1B) "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Lalu (2) Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.


Renungan


1. Teladan Yesus memberi berkat

(1AB) Murid-murid Yesus yang memiliki iman yang paling tinggi (di antara orang lain pada masa itu), justru tidak mengerti kebenaran sederhana namun penting ini.

(2) Meletakkan tangan menjadi tanda penyaluran berkat dalam tradisi kita.Teladan Yesus memberikan berkat, tanda salib di dahi merupakan tindakan yang sangat sederhana, tidak memerlukan waktu lebih dari 5 detik, tidak perlu mengeluarkan biasa sepeserpun. Namun tindakan itu mempunyai makna yang mendalam, menunjukkan iman yang sungguh hidup.

Dalam sebuah keluarga, orang tua memberikan tanda salib di dahi jika anak mereka hendak pergi, entah ke sekolah, kerja atau hendak pergi jauh. Itu berarti orang tua menyertai kepergian anak-anaknya dengan sebuah berkat, berkat yang dimohonkan dari Kristus sendiri. Demikian juga diantara suami istri hendaknya saling memberikan berkat.

Jika saat ini kita belum pernah memberi berkat pada pasangan kita, anak-anak kita atau orang-orang yang berada disekeliling kita, marilah kita memberkati mereka (bagi orang lain cukup hanya mengatakan “Tuhan memberkatimu”). Mungkin rasanya aneh, tetapi apa salahnya jika kita mulai mencobanya.