Minggu, 28 April 2019

17.55 -

Yer 18:18-20

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Rabu, 20 Maret 2019: Pekan II Prapaskah - Tahun C/I (Ungu)
Bacaan: Yer 18:18-20; Mzm 31:5-6, 14, 15-16; Mat 20:17-28)


Berkatalah mereka: "Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan (2) jangan memperhatikan setiap perkataannya!" 

(1) Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Namun mereka telah menggali pelubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka. 

Sebab itu serahkanlah anak-anak mereka kepada kelaparan, dan biarkanlah mereka dipancung pedang! Biarlah isteri-isteri mereka kehilangan anak dan suami; biarlah laki-laki mereka mati oleh sampar, dan pemuda-pemuda mereka mati karena pedang di pertempuran! 

Biarlah kedengaran jeritan dari rumah-rumah mereka, apabila Engkau dengan tiba-tiba mendatangkan gerombolan perampok kepada mereka! Sebab mereka telah menggali pelubang untuk menangkap aku, dan telah memasang jerat untuk kakiku. 

Tetapi Engkau, ya Tuhan, Engkau mengetahui segala rancangan mereka untuk membunuh aku. Janganlah ampuni kesalahan mereka, dan janganlah hapuskan dosa mereka dari hadapan-Mu, tetapi biarlah mereka tersandung di hadapan mata-Mu; bertindaklah pada hari murka-Mu terhadap mereka!


Renungan


1. Doa jujur memulihkan jiwa yang tertekan

Yeremia dipanggil dan diutus menjadi nabi (Yer 1:4-19; Ul 18:18 》Allah menaruh firman-Nya dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang perintahkan-Nya kepadanya).

(1) Hukum kasih mengajarkan kita untuk mengasihi sesama seperti diri kita sendiri. Doa Yeremia nampaknya bertentangan dengan hukum kasih.

Mengapa Yeremia begitu marah dan memohon agar Allah menghukum mereka? Karena mereka telah menolak firman Allah (2).

Sesungguhnya, doa Yeremia ini adalah contoh doa yang sejati, doa yang jujur sesuai dengan hatinya. Doa ini memulihkan jiwanya yang tertekan sehingga ia mau melayani Tuhan lagi.

Tuhan Yesus memberkati.