Minggu, 28 April 2019

04.19 -

Yer 11:18-20

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Sabtu, 6 April 2019: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah - Tahun C/I (Ungu)
Bacaan: Yer 11:18-20; Mzm 7:2-3, 9bc-10, 11-12; Yoh 7:49-53)


Tuhan memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, Tuhan, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku. 

Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku: "Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!" 

Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. 



Renungan


1. Serahkan perkaramu pada Allah

Nyawa Yeremia terancam karena ia terus-menerus menyingkapkan nubuat tentang hukuman Allah atas dosa-dosa dan penyembahan berhala yang dilakukan oleh penduduk Anatot.

Memberitakan firman Allah itu memang mengandung resiko. Ada kemungkinan jika kita bertindak benar, jujur dan adil di tengah-tengah kebohongan dan kepalsuan hidup pada masa kini, kita juga akan menghadapi aneka tekanan dan ancaman serta teror, dan kita akan merasa sendirian serta berada ‘di ujung tanduk’.

Dalam situasi seperti itu ada godaan untuk meninggalkan tugas pelayanan yang telah Allah berikan. Dalam ketidaknyamanan dan kegelisahan, kita merasa tidak ada lagi orang yang mau mendengarkan firman yang kita sampaikan. Lebih-lebih lagi nyawa pun sudah terancam. Hanya ada dua pilihan bagi hamba Allah yang menghadapi situasi demikian: maju terus atau mundur!

Jika kita mengalami atau menghadapi berbagai masalah dan ancaman dalam memberitakan kebenaran firman Allah, marilah kita tetap tegar, lemah lembut dan rendah hati, setia pada tugas dan panggilan kita dan dalam hati berdoa seperti Yeremia: ”Kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.”

Tuhan Yesus memberkati.