Selasa, 30 April 2019

18.47 -

Mrk 16:15-20

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Rabu, 25 April 2018: Pesta St. Markus, Penulis Injil - Tahun B/II (Merah)
Bacaan: 1 Ptr 5:5b-14; Mzm 89:2-3, 6-7, 16-17; Mrk 16:15-20)

Kamis, 10 Mei 2018: Hari Raya Kenaikan Tuhan - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: Kis 1:1-11; Mzm 47:2-3, 6-7, 8-9; Ef 1:17-23 atau Ef 4:1-13; Mrk 16:15-20

Senin, 3 Desember 2018: Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: 1 Kor 9:16-19, 22-23; Mzm 117:1, 2; Mrk 16:15-20


Lalu Ia berkata kepada mereka: (1) "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. (2) Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

(3) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (4) Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.


Renungan


1. Amanat Agung

(1) Amanat Agung ini menyadarkan setiap orang percaya untuk meneruskan misi yang sudah dirintis oleh Kristus sendiri. 

Pemberitaan Injil haruslah berpusat kepada Kristus. Pemberitaan Injil yang hanya bersifat seruan moral tanpa berpusat pada Kristus itu bukan merupakan berita Injil yang penuh. 

Pemberitaan Injil berarti memproklamirkan bahwa Kristus yang sudah bangkit itu berkuasa atas segala sesuatu yang menyediakan keselamatan bagi semua orang percaya.

(2) Jika kita dibaptis dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus berarti kita sedang mengadakan perjanjian untuk bergabung kedalam anggota Kerajaan Allah. 

(3) Tanda-tanda ini tidak akan bekerja jika tidak ada pemberitaan Injil. Dimana firman disampaikan di sana menimbulkan iman. Iman inilah yang menarik kuasa Allah turun atas manusia.

Ketika kita percaya, Roh Kudus tinggal dalam hidup kita sehingga kita dapat menjalankan Amanat Agung ini.


2. Mewartakan Kristus

(1, 3, 4) Yesus meminta para Rasul-Nya untuk mewartakan Injil di mana pun mereka berada. Tugas mewartakan Injil ini tentulah tugas yang mendesak dan penting, sehingga Yesus meneguhkan para Rasul dengan tanda-tanda ajaib yang menyertai mereka. Dengan demikian, setiap orang yang mendengar pewartaan para Rasul menjadi percaya.

Cinta yang mendalam kepada Kristus menjadi dasar bagi setiap orang untuk mewartakan Kristus. Seorang Kristiani juga seorang misionaris, seorang yang telah mengalami perjumpaan dengan Kristus yang menginspirasi dan mengubah hidupnya.


3. Ciri-ciri orang beriman

Kekuatiran-kekuatiran yang ditimbulkan oleh dunia pada zaman penulis Markus seringkali dikisahkan dalam berbagai bentuk atau terminologi seperti: setan, ular, maut, racun, dan lain sebagainya. Istilah-istilah yang menyeramkan ini seringkali dipakai untuk meneror dan memenjarakan banyak orang dalam rasa takut.

Semua bentuk kekuatiran yang menakutkan ini tidak lagi menjadi penghalang bagi orang beriman untuk bersaksi. Iman tidak boleh dibelenggu dan dipenjarakan oleh rasa takut, termasuk rasa takut akan kematian.

Karena iman akan Kristus, kita semua dipanggil untuk mengalami kebebasan sejati, yakni bebas untuk menjadi anak-anak Allah, bebas untuk menjadi orang yang berbahagia, bebas untuk berkembang ke arah yang semakin baik, bebas dari kejahatan dan ketidakadilan, dan seterusnya.

Markus mengingatkan kita bahwa orang yang percaya pada Yesus selalu menjadi bagian dan solusi bagi masyarakat, komunitas atau keluarga, dan bukan menjadi bagian dari problem. Itulah ciri orang beriman (3).


4. Beritakanlah Injil

(1) Perintah ini wajib dilakukan oleh setiap orang yang telah dibaptis sebagai seorang umat Kristiani dan hal ini Yesus katakan kepada murid-murid-Nya. 

(3, 4) Yesus memperlengkapi dengan "karunia" dan "kuasa" kepada para murid-Nya agar mereka mampu menghadapi setiap hal yang menghalangi upaya memberitakan Injil sebab saat itu belum banyak orang percaya kepada Yesus dan masih ada intimidasi dan tekanan dari pemuka agama Yahudi. 

Apakah kita sudah siap sedia memberitakan Injil melalui pewartaan lisan maupun tulisan, bahkan terlebih lagi melalui sikap kita dan perbuatan kita? Marilah kita meneruskan karya penginjilan yang Telah dimulai oleh Yesus, para rasul, dan para misionaris, para Santo-santa, para penginjil yang telah mengorbankan diri mereka agar banyak orang mengalami kasih Yesus lewat pemberitaan Injil.