Minggu, 28 April 2019

16.57 -

Mi 7:14-15

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Sabtu, 23 Maret 2019: Pekan II Prapaskah - Tahun C/I (Ungu)
Bacaan: Mi 7:14-15, 18-20; Mzm 103:1-2, 3-4, 9-10, 11-12; Luk 15:1-3, 11-32


Gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala. 

Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban! 

Siapakah Allah seperti Engkau yang (1A)
mengampuni dosa, dan yang (1B) memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? 

Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut (2). 

Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala! 


Renungan


1. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya

Setiap hari pikiran kita dihantam dengan pikiran-pikiran yang membuat kita jatuh ke dalam pencobaan. Ada saatnya dimana kedagingan kita menyerah kepada cobaan dan setan menggunakan hal ini untuk membuat kita merasa dikutuk dan ditolak oleh Allah. 


Ini adalah senjata setan untuk membelenggu dan mengalahkan kita. Dia mengingatkan kita akan dosa-dosa yang telah kita perbuat dan tidak ada jalan untuk berbalik.


Ingatlah! (1AB) Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (Rm 8:1). Dia telah membawa dosa kita ke atas kayu salib, dan sekarang kita membawa kebenaran-Nya di dalam diri kita. Dia tidak pernah menyerah atas kita dan tidak pernah menolak kita. Jalan salib adalah jalan dosa-dosa kita dilempar ke dalam laut (2). 


Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Berhentilah berjalan di dalam kutukan dan penolakan. Katakan pada dirimu, aku telah diampuni dan aku adalah anak Allah.


Tuhan Yesus memberkati.