Minggu, 28 April 2019

16.44 -

Ibr 10:4-10

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
  

Penanggalan liturgi

Senin, 25 Maret 2019: Hari Raya Kabar Sukacita - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Yes 7:10-14; 8:10; Mzm 40:7-8a, 8b-9, 10, 22; Ibr 10:4-10; Luk 1:26-38)


Sebab (1) tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki — tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku — Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. 

Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." 

Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" — meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat — Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, (2) Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.


Renungan


1. Pentingnya iman

(1) Kurban yang tidak sempurna itu dipakai-Nya sebagai sarana pengampunan dosa, agar umat-Nya menyadari keseriusan dosa dan tidak “bermain-main” dengannya. Tanpa iman, ritual masa Perjanjian Lama tidak berarti.

(2) Allah sendiri yang menyediakan kurban sempurna yang membereskan masalah dosa, yaitu Kristus. Kristus dengan ketaatan penuh mengerjakan kehendak Bapa. Sehingga relasi manusia dengan Allah yang terputus dipulihkan kembali. Pintu surga terbuka kembali setelah tertutup sejak Adam jatuh kedalam dosa, dan keselamatan itu terbuka lebar bagi manusia yang mau menanggapi karya keselamatan Allah Bapa, melalui iman kepada Putra-Nya Yesus Kristus.

Anugerah keselamatan yang dicurahkan Allah kepada orang percaya adalah suatu misteri kasih terbesar Allah. Kita tidak dapat menyelami kedalaman hikmat-Nya, dengan percaya kepada Kristus, dan menanggapi kasih-Nya dengan menjaga kehidupan kita dan menyesali dosa-dosa kita maka kita diampuni.

Jadi ada dua hal yang harus kita terapkan secara serentak yaitu iman dan perbuatan.

Tuhan Yesus memberkati.