Selasa, 30 April 2019

17.30 -

Mat 9:27-31

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Jumat, 7 Desember 2018: Pw Ambrosius, Uskup, Pujangga - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Yes 29:17-24; Mzm 27:1, 4, 13-14; Mat 9:27-31; RUybs


Ketika (3A) Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, (1) dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud."

Setelah (3B) Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: (2) "Jadilah kepadamu menurut imanmu."

Maka meleklah mata mereka. Dan Yesus pun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorang pun mengetahui hal ini." Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. 


Renungan


1. Waktu Tuhan

1. Mereka tidak dapat melihat Yesus, namun mereka berusaha untuk mengandalkan pendengaran mereka. (2) Iman mereka yang menuntun kepada Yesus.

(3AB) Yesus tetap berjalan menuju tempat yang hendak disinggahi-Nya, seakan-akan Dia tidak mendengar dan memperhatikan kedua orang buta itu.

Demikianlah halnya dengan kehidupan ini, kita seperti kedua orang buta itu. Iman kita menuntun pendengaran kita mendengar suara Tuhan dan suara kita tetap berseru-seru kepada-Nya.

Setiap suara yang berseru-seru kepada Tuhan pasti di dengar. Tetapi Dia memiliki cara, rencana dan waktu tersendiri untuk berbuat yang terbaik bagi kita. Yang di tuntut kepada kita adalah ketekunan kita untuk tetap hanya berharap dan menanti pertolongan-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.