Minggu, 28 April 2019

18.18 -

Kej 15:5-12, 17-18

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya

Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Minggu, 17 Maret 2019: Hari Minggu Prapaskah II - Tahun C/I (Ungu)
Bacaan: Kej 15:5-12, 17-18; Mzm 27:1, 7-8, 9abc, 13-14; Flp 3:17 - 4:1; Luk 9:28b-36


Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta berfirman: (1) "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 

Lalu PERCAYAlah Abram kepada Tuhan, maka TUHAN MEMPERHITUNGKAN hal itu kepadanya SEBAGAI KEBENARAN. 

Lagi firman Tuhan kepadanya: (2) "Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu." 

Kata Abram: "Ya Tuhan Allah, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?" 

Firman Tuhan kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati."

Diambilnyalah semuanya itu bagi Tuhan, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua. Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. 

Menjelang matahari terbenam, (3) tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan. Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat.


Renungan


1. Iman dan kemuliaan

(1) Janji Tuhan tidak kunjung terpenuhi dan Abram tidak mengetahui kapan janji itu akan terpenuhi. (2) Untuk banyak orang, meninggalkan tempat nyaman ditukar dengan ketidakpastian adalah suatu keputusan yang sangat bodoh.

(3) Tuhan berbelas kasih dan tanda diberikan selagi Abram tidur nyenyak. Abram mengerti tanda-tanda tersebut dan percaya kepada Tuhan.

Iman merupakan suatu anugerah (1 Kor 12:9), tetapi sekaligus juga merupakan tanggapan atas rahmat Allah itu.

Hidup dalam tuntunan iman adalah hidup dalam tuntunan kesetiaan kepada kehendak Allah dalam menjalani proses kehidupan yang penuh dengan masalah dan kesulitan.

Ingatlah! Allah akan memuliakan orang yang beriman dan setia, yang menjalankan kehendak-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.