Kamis, 10 Januari 2019

05.36 -

Mat 1:18-24

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Selasa, 18 Desember 2018: Hari Biasa Adven III - Tahun C/I (Ungu)
Bacaan: Yer 23:5-8; Mzm 72:2, 12-13, 18-19; Mat 1:18-24


Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu (1) Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

Karena (2) Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, (3) malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia (*) Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita. 

Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,


Renungan


1. Pengorbanan berharga

Apa pengorbanan Maria dan Yusuf dalam menjalankan rencana Allah? 

(1) Maria siap diceraikan oleh Yusuf calon suami yang dicintainya dan siap dengan segala resikonya, yaitu dipermalukan, dihina dan dipandang sebagai wanita yang tidak benar dan bisa dilempari batu karena dianggap melakukan perzinahan (hamil di luar nikah).

(2) Yusuf mengorbankan perasaan, martabat, harga diri, dan harus membesarkan anak yang bukan darah dagingnya. 

Tuhan tahu akan ketakutan mereka untuk menjalankan perintah-Nya. Karena itu, Tuhan melalui malaikat-Nya datang kepada mereka menyatakan rencana-Nya (3). 

Pengorbanan Maria dan Yusuf adalah pengorbanan berharga karena semua manusia berdosa akan diselamatkan jika percaya kepada-Nya (Mat 1:21).

Kita sudah menerima anugerah keselamatan dan menjadi anak-anak Tuhan. Oleh sebab itu, marilah kita peka terhadap rencana dan panggilan Allah dalam hidup kita.

Jangan takut! Dia akan memperlengkapi segala sesuatunya disertai dengan janji penyertaan-Nya, sehingga kita berani berkorban dengan penuh damai dan sukacita menjalankan panggilan-Nya.


2. Imanuel

(*) Imanuel sangat penting menuntun langkah kita menjalani hidup di dunia ini sebab tanpa penyertaan Allah maka langkah kita bisa tersesat ke jalan gelap dan bukan mengarahkan kita ke jalan Terang yang menerangi kehidupan kita. 

Sangat disayangkan jika orang beriman kepada Yesus tetapi menjalani kehidupan di dalam kegelapan dosa. Apalagi bagi yang sudah menikmati Kasih Allah di dalam hidupnya tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka. Lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya ... akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula (2 Ptr 2:20-22).

Jika kita mempercayakan hidup di tangan Tuhan, maka hidup kita akan mengalami damai dan sukacita Ilahi yang jauh melebihi damai dan sukacita yang dunia berikan.