23.28 -
SP Lukas
Luk 15:1-10
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Kamis, 8 November 2018: Hari Biasa XXX - Tahun B / II (Hijau)
1. Kita sangat berharga bagi-Nya
Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Dan (*) kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Renungan:
(*) Inilah gambaran Allah yang mengasihi semua manusia. Kita semua adalah kepunyaan-Nya yang sangat berharga. Berbagai cara akan Ia lakukan untuk mendapatkan kita yang telah tersesat.
Pengalaman rasul Paulus sungguh menguatkan kita betapa Allah tetap mencari untuk menemukan kita yang tersesat dan hilang.
Sebelum ditemukan Allah dan kembali kepada Allah, Paulus adalah seorang yang sangat membenci orang-orang Kristen, bahkan ia mengejar-ngejar mereka, menangkap, menyiksa dan membunuh mereka. Kendati demikian Allah tetap mengasihi dia. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ia menemukan Allah dan Allah memperolehnya kembali (Kis 9:1-19a).
Paulus bertobat dan menjadi seorang pengikut Kristus yang sejati. Ia bahkan menganggap segala sesuatu merupakan kerugian setelah ia menemukan Kristus (Flp 3:7).
Keberdosaan selalu menghantar kita menjauh dari Allah. Kendati demikian, Allah tetap mengasihi kita sebab kita sangat berharga bagi-Nya. Berbagai cara dilakukan Allah demi memperoleh kita kembali. Janganlah pernah takut untuk kembali kepada-Nya dalam sakramen pertobatan, dalam doa-doa dan Ekaristi. Allah senantiasa mencintai kita dan menanti kedatangan kita.
Tuhan Yesus memberkati.