Sabtu, 29 September 2018

02.45 -

Mrk 9:38-43, 45, 47-48

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,

yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

(Yak 1:21)




Penanggalan liturgi

Minggu, 30 September 2018: Hari Minggu Biasa XXVI - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Bil 11:25-29; Mzm 19:8, 10, 12-13, 14; Yak 5:1-6; Mrk 9:38-43, 45, 47-48


1. Menembus batas

Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 

Tetapi kata Yesus: (*) "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

Renungan:

(*) Tuhan Yesus tidak mempermasalahkan orang menggunakan nama-Nya untuk membuat mujizat meskipun orang itu bukan pengikut-Nya. Dengan bersikap demikian, Yesus sesungguhnya mau mengatakan bahwa kemahakuasaan-Nya sungguh tak terbatas, tidak hanya berlaku di dalam komunitas para pengikut-Nya.

Konsili Vatikan II melalui dokumen “Nostra Aetate” menegaskan bahwa Tuhan Yesus mewahyukan Diri-Nya tidak hanya melalui kekristenan tetapi juga melalui agama-agama dan kebudayaan-kebudayaan dunia yang beranekaragam.

Berdasarkan pemahaman ini, Gereja mengajak segenap umat Katolik untuk menjalin hubungan yang baik dengan komunitas agama-agama lain, bukan sekedar untuk mengungkapkan sikap kasih sayang manusiawi tetapi lebih dalam daripada itu, yaitu menjumpai Tuhan Yesus yang juga hadir di dalam agama-agama lain.

Ini menunjukkan bahwa kuasa Kristus memang bersifat universal, tak terbatas. Oleh karena itu, sebagai pengikut Kristus, kita harus senantiasa menjalin hubungan yang baik dengan umat beragama yang lain.

Tuhan Yesus memberkati.