21.22 -
SP Matius
Mat 13:47-53
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Kamis, 2 Agustus 2018: Hari Biasa XVII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Yer 18:1-6; Mzm 146:2abc, 2d-4, 5-6; Mat 13:47-53
Kamis, 1 Agustus 2019: PW St. Alfonsus Maria de Liquori, Uskup Pujangga Gereja - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kel 40:16-21, 34-38; Mzm 84:3, 4, 5-6a, 8a, 11; Mat 13:47-53; RUybs)
"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu (*) seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Renungan
1. Mau dibentuk-Nya menjadi bejana yang indah
Akhir zaman menjadi pembicaraan berbagai agama. Ada juga peramal-peramal hari kiamat. Tetapi tak ada yang tahu kapan saatnya (Mrk 13:32), tak ada yang terbukti ramalannya.
Akibat dari pengaruh dunia, kita ini seperti periuk rusak (Yer 18:1-6). Untuk itu, kita perlu memohon pertolongan Tuhan (Mzm 146:5) agar kita dibentuk-Nya menjadi bejana yang indah sehingga tidak dicampakkan ke dalam dapur api pada saat malaikat memisahkan orang jahat dari orang benar.
2. Pukat - panggilan Allah untuk bersatu dengan-Nya
Perumpamaan itu digunakan oleh Yesus supaya orang-orang yang hidup pada zaman-Nya mengerti maksud ajaran-Nya. Dalam perumpamaan itu, lautan dapat diartikan sebagai dunia, ikan-ikan adalah manusia-manusia. Mereka yang mengumpulkan ikan adalah para malaikat.
Pukat adalah panggilan Allah untuk bersatu dengan-Nya. Allah memanggil manusia untuk bersatu dengan-Nya dalam diri Yesus Kristus sendiri. Yesus telah diutus ke dunia untuk memanggil siapa saja, supaya manusia bisa hidup dalam suasana Kerajaan Allah.
Yesus Kristus datang ke dunia untuk mempersatukan kembali kita dengan Bapa. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk bersatu dan percaya akan karya Kristus itu. Kepercayaan kepada-Nya akan menuntun kita menjadi orang-orang yang baik dan bisa hidup di dalam kerajaan-Nya.
Untuk bersatu dengan-Nya manusia harus meninggalkan segala perbuatan yang buruk dan mengarahkan diri pada perbuatan-perbuatan yang baik, yang sesuai dengan panggilan dan kehendak Allah. Ketika kita mau bersekutu dengan panggilan dan kehendak Allah, kita akan berbahagia dalam Kerajaan Allah.