Rabu, 08 Agustus 2018

Delila - pengkhianat cinta



Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau, Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: "Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa Tuhan telah meninggalkan dia. Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling.” (Hak 16:20-21).


Siapakah Delila? Setiap orang yang pernah membaca kisah Simson (Samson, bhs Inggris) pasti akan mengetahui siapa itu Delila, seorang perempuan Filistin, yang dengan rayuannya berhasil menipu Simson sehingga Simson dibuat tidak berdaya dan menjadi olok-olokan bangsa Filistin. Melalui perbuatannya yang licik itu, Delila memang pantas disebut sebagai “pengkhianat cinta.”

Memang ada sebagian orang yang berpendapat bahwa Simson adalah petualang cinta. Tetapi, jika melihat definisi petualang cinta, sepertinya Simson tidak seperti itu. 

Petualang cinta adalah orang yang suka mempermain kan perasaan cinta pasangannya dengan cara berpindah-pindah dari satu cinta ke cinta yang lain

Memang ada tiga perempuan yang pernah dia singgahi, tetapi itu pun dalam waktu yang berbeda-beda.

Perempuan pertama adalah mantan istrinya. Mengenai perempuan ini, Simson berkata bahwa dia menyukainya. Namun, hubungan mereka berakhir karena perempuan tersebut oleh ayahnya diberikan kepada kawan Simson. Bahkan akhirnya dia tewas dibakar oleh orang Filistin. 

Perempuan ke-dua adalah perempuan sundal di jalan ke Gaza. Tidak ada cinta di sini, yang ada hanya nafsu. Hubungan mereka berakhir begitu saja. 

Perempuan ke-tiga adalah Delila. Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa Simson jatuh cinta kepadanya.

lkitab tidak menjelaskan hubungan resmi antara Simson dan Delila. Yang dijelaskan adalah betapa kuatnya cinta Simson kepada Delila. 

Tercatat ada empat kali Delila mengkhianati Simson. Tiga kali pengkhianatannya tidak berhasil menghancurkan Simson. 

Kebanyakan orang sekali saja dikhianati, dia akan meninggalkan orang yang mengkhianatinya. Tetapi Simson tidak mau meninggalkan Delila. Itu karena cinta. 

Pengkhianatan yang ke-empat dimulai dengan bukti yang lebih kuat lagi betapa hebatnya cinta Simson kepada Delila. Simson mau menceritakan segala isi hatinya, yaitu yang berhubungan dengan rahasia kekuatan dirinya. 

Bukankah ini seharusnya membuat Delila tergugah hatinya dan sadar untuk membalas cinta Simson dengan cara mencintainya sepenuh hati? Namun, tidak demikian dengan Delila!

Dia malah menganggap ini merupakan kesempatan untuk membuat Simson hancur di tangan raja-raja kota orang Filistin yang membayarnya. Pengkhianatan pun dilakukan dan hancurlah Simson. Setelah itu, tidak terdengar lagi kabar tentang Delila. Sementara Simson berada di dalam penghinaan musuhnya. Delila tidak menampakkan batang hidungnya. Itulah pengkhianat sejati!

Di hadapan manusia, mungkin pengkhianatan cinta dianggap sebagai satu masalah kecil dibandingkan dengan pengkhianatan terhadap organisasi atau bahkan terhadap negara. 

Tetapi di hadapan Tuhan, pengkhianatan cinta tetap merupakan masalah serius. Ini adalah tindakan mempermainkan perasaan orang lain dan tidak mungkin Tuhan setuju dengan tindakan ini. Apalagi kalau pengkhianatan cinta itu berakhir pada penderitaan orang yang dikhianati.

Andai kita memang merasa tidak cocok dengan seseorang, jangan terima cintanya. Terus terang adalah lebih baik daripada mengkhianati cintanya di kemudian hari. 

Bagi pasangan suami-isteri, jauhkanlah niat untuk berselingkuh. Setialah kepada pasangan Anda, karena itulah yang berkenan kepada Tuhan dan mendatangkan berkat bagi keluarga. Kiranya Roh Kudus menjagai setiap pasangan suami-istreri sehingga dijauhkan dari niat dan tindakan pengkhianatan itu. 

(Sumber: Kristen sejati, Untung Chandra Oei Khay Sing).