Selasa, 10 Juli 2018

20.20 -

Gereja Katolik cuma hati? Serius?



Mengapa ibadat Katolik dilakukan dengan gerak tubuh? Sebab, manusia diciptakan Tuhan lengkap: segi rohani dan jasmani. Karena itu, segi jasmani tak kalah penting dari segi rohani. Pesan utama (masih): Libatkan tubuhmu (bersama hatimu) ketika berdoa.

Beberapa umat Katolik mengatakan bahwa dalam hal beribadat “yang penting hati”. Pendapat itu benar? Setengah benar, nilainya 5 dari 10. Yang penting pertama-tama hati. Namun, tak berarti segi jasmani tak penting. 

Kalau jasmani tak penting, coba datang ke Misa hanya dengan hati tanpa raga. Bisa? Berdoa dan bernyanyilah hanya dengan roh. Bisa? Sambut dan santaplah tubuh Kristus hanya dengan hati. Bisa? Tak bisa! Tuhan datang dengan “tubuh-Nya”, “jasmani-Nya”. Kita pun mau datang dengan jasmani kita.

Mulailah berpikir benar dalam hal beribadat: “yang penting hati dan raga”. Keduanya tak bisa dipisahkan dalam hal beribadat. 

Karena itu, pakaian pantas itu penting, sikap tubuh juga. Keduanya hal jasmani, penting dalam hal beribadat, khususnya Misa. Setelah baca ini, timbangkan: “Apa pakaikanku layak? Apa sikap tubuhku pantas?” Barangkali masih ada yang menyanggah: “Yang penting hati!” Cuma hati? Serius? Kalau begitu, hadirlah di Misa tanpa badan jasmani; kan yang penting hati.

(Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie).