Senin, 27 Maret 2017

17.38 -

Teladan

Disukai/tidak, hidup kita seperti sebuah buku yang terbuka, yang secara terus menerus dibaca oleh mata-mata kecil yang ada di dalam rumah kita. 

Pelajaran yang kita berikan kepada anak-anak secara verbal mungkin bijak dan bagus, namun pelajaran yang teringat dengan jelas adalah hal yang mereka tangkap, bukan yang diajarkan.

Memang sulit untuk menjadi teladan yang baik ( Rm 7:18-25).

Dengan mengandalkan kekuatan sendiri, kita akan menemui kegagalan. Berusahalah untuk menjadi teladan yang baik, menurut kepada Kristus sehingga membuat kita berbuah lebat dan penuh harapan (Yoh 15:5).

Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, tingkah lakumu, kasihmu, kesetiaanmu dan kesucianmu (1 Tim 4:12).

Demikianlah hendaknya, terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang ada di sorga (Mat 5:16).

Sebab itu, berdiri teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima, baik secara lisan maupun secara tertulis (2 Tes 2:15).

Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat (1 Ptr 3:10-12).

(Sumber: Warta KPI TL No. 16/VIII/2005).