Senin, 27 Maret 2017

17.04 -

Moralitas

Kehancuran moral (tidak jujur, tidak hormat, seks bebas, kekejaman, bunuh diri dll) yang terjadi saat ini karena keyakinan dasar akan moralitas dan kebenaran terkikis.

“Apapun yang menurut saudara benar, pasti benar ; jika saudara merasa enak, lakukan!” Dengan filosofi semacam itu, seorang yang masih muda tidak lebih dari sebuah rumah kartun di tengah aliran banjir; ia akan dengan mudah dihanyutkan oleh pemikiran dan ide-ide dunia dan dalam perjalanannya pasti akan hancur.

Kita tidak bisa mengisolasi mereka /mencegah segala pemikiran dunia masuk ke dalam pemikiran yang mudah terkesan itu. Kita bisa memberikan dasar-dasar kebenaran moral sebagai landasan (Firman Tuhan – bukan hanya menetapkan peraturan dan kewajiban, namun juga perintah untuk mendapatkan hidup yang penuh suka cita dan kelimpahan) – sebuah batu karang yang bukan saja akan membuat kepala mereka tegak di atas air namun juga memberi kekuatan dan keberanian untuk menghadang gelombang tersebut. Di saat terlanda banjir mereka akan mempunyai jangkar dan landasan yang kuat (Lukas 6:47-49).

Alkitab merupakan jangkar kehidupan yang kuat dan mantab, satu-satunya landasan untuk hidup di dunia yang terdiri dari pasir.

Bagaimanakah kita bisa mengajarkan Firman Tuhan secara efektif?

(Sumber: Warta KPI TL No. 16/VIII/2005).