Senin, 27 Maret 2017

16.13 -

Taklukkan stres!

Hampir segala sesuatu bisa menyebabkan stres – mulai dari kemacetan lalu-lintas-kemarahan di jalan raya, komentar kasar, ketentraman pekerjaan yang berkurang, harapan-harapan yang terlalu tinggi, hubungan-hubungan yang mengecewakan, terus menerus gagal dalam kehidupan, berbagai perasaan kehilangan, pengurusan anak, perceraian, dan lain-lain (reaksi fisik terhadap bahaya).

Apabila tubuh menemukan stres, sindrom “bertempur atau melarikan diri” mulai terjadi. Hormon cortisol dan adrenalin dilepaskan dalam aliran darah (jantung berdegup lebih cepat, tekanan darah meningkat, otot-otot menegang, metabolisme dipacu, kaki/tangan lembab dengan keringat, merasa was-was akibatnya adalah ketegangan, kekuatiran dan stres tingkat tinggi, yang menjurus ke pilek, flu, sakit kepala dan berbagai masalah usus dan lambung). 

Stres juga bisa mengurangi fungsi usus, menyebabkan konstipasi, perut kembung dan rasa mual. Atau bisa juga mempercepat gerakan usus, menyebabkan kram dan diare.

Stres merupakan penyakit kejiwaan yang hanya bisa disembuhkan oleh diri sendiri pula.

Dengan mengetahui apa penyebab stres adalah cara terbaik untuk mulai mengurangi stres tersebut. Apabila diterpa stres, pertama kali saudara harus menarik nafas dalam-dalam (nafas perut). Karena udara membawa Oksigen ke dalam sel-sel tubuh saudara dan memungkinkan saudara berpikir lebih jernih.

Tanda-tanda stres yang tidak boleh diabaikan:

- Banyak diantara kita menggunakan makanan sebagai kompensasi untuk memuaskan kebutuhan emosional. Menyerah kepada dorongan untuk makan menenangkan selama beberapa saat saja.

- Kelelahan/depresi kronis.

- Gatal-gatal/alergi.

- Masalah lambung, termasuk bulimia, anoreksia, tukak lambung, bisul di lambung.

- Insomia, berkeringat di malam hari.

- Mendengung di telinga.

- Sakit di dada/degupan jantung yang keras.

- Memar dan luka yang tidak bisa cepat sembuh.

- Regangan syaraf, terutama pada wajah.

- Rasa ingin yang amat sangat terhadap kopi, coklat/alkohol.

- Masa menstuasi tidak tetap.

Cara untuk menangani situasi penuh stres:

- Tenangkan diri – putar tape dengan musik lembut.

- Mandi – mandi dengan air hangat di bathtub/shower bisa memulihkan sirkulasi darah ke ujung-ujung tubuh dan otot-otot anda.

- Meditasi – saudara bisa belajar menutup omongan diri sendiri dalam pikiran, serta membantu mengurangi ketegangan dan stres.

- Terapi pengampunan – melepaskan kemarahan dan berjalan terus.

- Apa yang terjadi pada diri saudara pasti ada rencana yang indah (sebagai hikmah).

- Belajarlah untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi/pekerjaan saudara secara mental dan spiritual.

- Fokuskan pikiran saudara pada masa kini, yang sudah berlalu biarlah berlalu.

- Terapi pijat – memanipulasi syaraf dan otot, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi ketegangan, menstimulasi pengeluaran endorfin yang meredakan rasa sakit dan menurunkan kadar hormon stres (bagian punggung, wajah, kepala, terutama belakang telinga).

- Tertawa – untuk meningkatkan sirkulasi dan menekan hormon-hormon yang berkaitan dengan stres. Jadi bersikaplah humoris.

- Menangis – air mata membersihkan tubuh dari bahan-bahan kimia beracun dan mengeluarkan energi negatif.

- Berbicara – membuka topik yang mengakibatkan keresahan untuk didiskusi.

- Olahraga - berjalan adalah cara luar biasa untuk mendobrak stres.

- Belajarlah menyesuaikan diri dengan keadaan sulit maupun keadaan mudah. Ikutilah aliran air.

Cara untuk mengurangi stres:

- Berbicara dengan penuh kesadaran – pikirkan sebelum saudara berbicara agar tidak menyinggung perasaan. Getaran-getaran negatif akan kembali kepada saudara cepat/lambat – suatu gema).

- Makan dengan penuh kesadaran – kunyah makanan saudara, jangan langsung ditelan. Berhenti makan begitu merasa kenyang.

- Hidup dengan penuh kesadaran – apapun yang saudara lakukan jangan membesarkan hal-hal kecil yang tidak berarti.

Jangan membiarkan siapapun merampok rasa damai dan sukacita yang adalah hak saudara.

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Mat 11:28).

(Sumber: Warta KPI TL No. 15/VII/2005).