Minggu, 26 Maret 2017

Menghidupi Ekaristi



Sepanjang sejarah Gereja menempatkan Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup dan perutusannya; sumber dan puncak dari “Kegiatan Gereja”, “Hidup kristiani”, “Hidup dan Perutusan” , “Hidup menggereja” 

Ada tiga aspek utama Ekaristi:

1. Perjamuan: Umat berpartisipasi dalam komuni.

2. Kehadiran: Umat aktif dalam prosesi, adorasi, komuni orang sakit dll.

3.Kurban: pembaruan kurban Kristus, umat juga mempersembahkan diri. 

Ajaran indah tentang Ekaristi oleh "sebagian orang" dianggap tidak menarik karena 

1. misteri Allah kurang mempunyai tempat; orang terlalu mengejar ilmu, terlalu mengejar harta, kurang mengejar hal-hal yang rohani (sekularisasi).

2. kesulitan mencari waktu untuk hening, “padang gurun” bersama Tuhan (globalisasi).

3. Kecenderungan negatif sebagai reaksi atas arus zaman sekularisasi-globalisasi, seperti radikalisme, ritualisme (melakukan ibadat hanya sebagai kewajiban saja - melakukannya tidak sepenuh hati). 

Seharusnya kita melakukan ibadat sebagai kebutuhan (walau apapun yang terjadi tetap melakukannya) atau kerinduan (jika tidak melakukannya, merasakan ada sesuatu yang kurang/kosong). 

Bahkan ada juga yang menganggap bahwa semua agama Kristen sama saja. Ingatlah bahwa ada perbedaan teologi antara Kristen Katolik dan Kristen lainnya. Oleh perbedaan itu maka imam Katolik dan pendeta Gereja Kristen-Protestan dilarang bersama-sama mempersembahkan ekaristi (intercelebratio) dan bagi orang non-katolik dilarang komuni (inter communio). 

Mengapa dilarang? Karena pendeta tidak ditahbiskan; ada perbedaan paham tentang Ekaristi; suksesi apostolis (Gereja Katolik percaya bahwa dirinya merupakan kelanjutan dari komunitas Kristiani yang didirikan oleh Yesus dengan mentahbiskan Santo Petrus; lih. Ekaristi sumber hidup rohani). 

KRISTEN -  
1. Ekaristi: hanya simbol, bukan kehadiran
2. Bukan kurban, karena Yesus sudah berkurban satu kali untuk selamanya (Ibr 10:12-18). 
3. Ekaristi: Perjamuan. Hal ini tidak penting karena yang penting adalah Sabda. 

KATOLIK 
1. Bukan simbol, tapi Yesus sungguh hadir dalam rupa Tubuh dan Darah Kristus 
2. Ada kurban. Bukan pengulangan tapi pembaruan. 
3. Ekaristi adalah puncak. Ekaristi: Sabda dan Ekaristi. 

Tiga unsur yg menentukan bagi perayaan dan penghayatan Ekaristi yang hidup (menghidupi Ekaristi):

1. Tata perayaan yang baik 

Liturgi Gereja Katolik sangat kaya: ada Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, Paskah, Natal, upacara sakramen. Liturgi Katolik bukanlah sekadar aturan-aturan.

Liturgi adalah anugrah yang kita warisi dari Gereja untuk membantu kekhusukan dalam beribadat. Jika liturgi kacau, maka ibadat pasti kacau.

2. Pelayan dan petugas liturgi yg baik 

Perayaan Ekaristi bukan tempat latihan! Maka pelayan dan petugas Liturgi perlu persiapan supaya dapat bertugas dengan baik. 

3. Disposisi batin umat dan seluruh petugas (lih.  Ekaristi sumber hidup rohani).

Marilah kita belajar mengerti setiap apa yang kita lakukan dalam Ekaristi sehingga kita dapat menghayati Ekaristi dan memperoleh kekuatan daripadanya.

(Sumber: Warta KPI TL No. 99/VII/2012 » Renungan KPI TL tgl 14 Juni 2012, Diakon Djono SVD).