Jumat, 24 Maret 2017

Menjadi luar biasa



Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya, lalu Dia memberkatinya (Kej 1:27). Sesungguhnya kita diciptakan secara luar biasa untuk tujuan ilahi, yaitu memberkati orang lain, menjadi alat kemuliaan-Nya

Tetapi seringkali kita kurang menyadari dan kurang menanggapi panggilan itu sehingga kita tidak menjaga lidah kita terhadap yang jahat (1 Ptr 3:9-10). 

Ketika kita dipersatukan Tuhan melalui Sakramen Perkawinan, Tuhan juga memberkati anak kita secara luar biasa, jika kita hidup dalam kekudusan. 

Orang tua yang saleh akan membesarkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang saleh bukan hanya secara agamawi saja, tetapi saleh luar dan dalam, memancarkan terang Tuhan. Hal ini dapat diajarkan sejak anak dalam kandungan (Luk 1:41).

Orang yang luar biasa 

1. Kelahirannya dipersiapkan Tuhan dalam kehidupan suami istri yang kudus

2. Orang tuanya harus meresponi rencana Tuhan sehingga kehidupan yang dijalaninya sesuai dengan rencana Tuhan.

3. Pekerjaan/pelayanannya berdampak bagi banyak orang

Marilah kita belajar dari Yohanes Pembaptis (Luk 1:5-20, 67-79):

[5-15] Zakharia adalah seorang imam, istrinya bernama Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat

Mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. … 

Waktu pembakaran ukupan, tampaklah seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu Zakharia terkejut dan menjadi takut. 

Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. … ia akan besar di hadapan Tuhan … ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya 

» kelahiran Yohanes dipersiapkan Tuhan dari orang tua yang hidupnya kudus.

[16-17] Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”

 Yohanes diciptakan Allah untuk tujuan ilahi

[18-20] Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan istriku sudah lanjut umurnya.” 

Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.” 

» karena tidak percaya, maka diteguhkan dengan tanda dari Tuhan yaitu bisu, tidak dapat berkata-kata.

[67- Zakharia, ayahnya penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: “Terpujilah Tuhan, Allah Israel … Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita … mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.” 

» Setelah terlepas dari kebisuannya, Zakharia menyanyikan pujian kepada Allah dan dia meresponi rencana Allah dengan bernubuat.

Yohanes Pembaptis adalah orang yang luar biasa

Setelah Yohanes menegor raja wilayah Herodes karena peristiwa Herodias, istri saudaranya, dan karena segala kejahatan lain yang dilakukannya, raja itu memasukkannya ke dalam penjara … kepalanya dipenggal (Mat 14:3-11; Luk 3:19-20). 

» Yohanes adalah seorang yang luar biasa, dia bertindak berdasarkan kebenaran Tuhan. Wataknya sesuai dengan rencana Tuhan, tidak mau kompromi dengan dunia sehingga hidupnya yang luar biasa disamakan dengan Nabi Elia.

Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Allah diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya (Mat 11:12) 

» Sebagai murid-murid Kristus, janganlah kita takut terhadap penindasan/kesesakan/penganiayaan/kelaparan/ketelanjangan/bahaya/pedang karena semua itu tidak akan memisahkan kita dari kasih Kristus (Rm 8:35). 

Jadi, murid-murid Kristus harus berani melawan arus agar rencana Tuhan tergenapi dalam hidup kita. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 95/III/2012 » Renungan KPI TL tgl 1 Maret 2012, Ibu Jane Hanjaya).