Jumat, 24 Maret 2017

05.50 -

Kelekatan

Sudah dua minggu jantung saya sakit, karena tidak kuat menahan sakit itu tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya untuk menjual liontin berlian warisan dari ibu mertua saya agar tidak membebani anak saya. 

Lalu saya mengambil kotak perhiasan saya, ternyata kotak perhiasan saya terasa ringan. Setelah saya buka, ternyata semua isinya hilang. 

Saya berbicara dengan anak saya masalah kehilangan ini. Besok paginya anak saya menanyai pembantunya (X): "Kamu tahu perhiasannya oma, perhiasan oma hilang." Jawab X: "Bukan aku yang mencuri." 


Permasalahan ini saya bawa dalam doa. Pada saat saya bertanya pada X: "Perhiasan itu sudah kamu jual ya ..." Jawab X: "Iya oma ... harganya tiga ratus dua puluh ribu rupiah." 

Mendengar pengakuan X, anak saya marah lalu ketua RT, tetangga dan keamanan dipanggilnya. Setelah X diintrogasi, dia mengembalikan uang hasil penjualan perhiasan itu, tetapi saya tidak mau mengambilnya. 

Pihak keamanan membawa X ke kantor polisi karena dia tidak mau ada korban yang lain. Lalu saya mengikutinya dari belakang. 

Kata seorang polisi kepada X: "Kamu tahu, perhiasan itu mahal harganya."

Saya katakan pada polisi itu: "Saya tidak mau kelekatan pada perhiasan itu. Seandainya perhiasan itu ketemu, saya tidak mau terima berikan saja pada orang atau panti asuhan, terserah kantor kepolisian sini."

Setelah kejadian itu saya tidak bisa tidur nyenyak. Lalu saya menelpon Romo Benny: "Ben, mama merasa gagal mendidik X." Jawab Romo Benny: "Ya sudah ma, mama sudah memilih yang terbaik bagi dia, biar dia jera."

Hari ketiga saya mengajak bapak Mudaljono ke kantor polisi untuk mendampingi saya menemui komandannya. Kata saya: "Pak, saya minta maaf, saya tidak melecehkan kepolisian. Tolong X dibebaskan, supaya saya bisa tidur." 

Jawab komandannya: "Saya menghargai hati nurani ibu. Baik bu, saya akan mengabulkan permohonan ibu."

Setelah X pulang, malamnya saya bisa tidur. Dalam kasus ini Tuhan Yesus sudah memberi kemenangan kepada saya, saya dapat mengampuni dengan tulus karena saya tidak kelekatan lagi dengan liontin berlian yang harganya kira-kira tiga puluh lima juta rupiah.

Dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita (Rm 8:37).

(Sumber: Warta KPI TL No.107/III/2013)