18.48 -
*Keluarga*
Kayu bakar
Perkawinan seperti perapian – api unggun; keduanya memerlukan penjagaan yang teratur. Kita tidak bisa tinggal diam setiap saat dan berkata, “Nah, perkawinanku baik-baik saja. Tak ada yang perlu aku lakukan lagi.” Kita harus terus menerus memperhatikan hubungan kita untuk menjaga agar apinya tetap menyala.
- Banyak perkawinan pecah karena masing-masing pribadi menyatakan bahwa mereka tidak mencintai pasangan mereka lagi – seolah-olah cinta adalah sesuatu yang bisa dipermainkan.
Cinta adalah sebuah pilihan – tindakan simpati yang disengaja yang didasarkan pada kemauan kita, bukan hanya pada emosi kita saja.
Perkawinan harus didasarkan atas komitment bahwa kita akan terus menerima seseorang kepada siapa kita menyerahkan hidup kita, dalam keadaan baik maupun buruk.
Pengampunan dan rasa iba sejati membantu pasangan menghentikan gaya hidupnya yang destruktif dengan menunjukkan rasa cinta yang tegar.
- Saling menghormati adalah hal yang utama untuk menjaga agar perkawinan tetap kuat dan positif (memuji, menjunjung tinggi dan menghargai – tidak hanya melihat
Dengan hati penuh rasa terima kasih, ia memilih untuk melihat tangan kasih Tuhan dalam situasi tersebut dan menolak untuk membiarkan rasa marah dan sakit hati berkembang.
Kualitas hidup kita tergantung dari cara kita memandangnya.
Kita tidak bisa mengubah masa lalu... tidak bisa mengubah kenyataan bahwa orang lain akan melakukan tindakan tertentu. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah memainkan senar yang kita punyai, yaitu sikap kita.
Beberapa orang merasa terganggu saat orang lain menanggapi keluhan/gerutuan dengan komentar positif dan baik – namun Bapa di sorga tidak. Ia tahu sikap penuh syukur baik untuk kita dan juga untuk orang-orang yang ada di sekitar kita.
Para dokter dan peneliti mulai menyadari bahwa memusatkan perhatian pada hal yang baik memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan.
Memang tidak mudah untuk memikirkan sesuatu yang membuat kita merasa senang, namun memainkan Glad Game (Permainan Kegembiraan) memaksa kita untuk mempunyai pandangan positif terhadap hidup. A
da masa dimana Glad Game tidak sesuai dengan situasi yang terjadi. Namun yang sering terjadi, melakukan upaya untuk memikirkan hal-hal yang positif akan membantu kita terhindar dari frustasi dan bisa merangkul rasa syukur, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.
Apakah tantangan hidup saudara? Apapun yang menghadang, saudara harus yakin bahwa Tuhan beserta saudara – meskipun lewat hal yang sangat rendah (Yes 43:1-2).
Sama seperti batu mulia yang bisa dipoles dengan gosokan, demikian hidup kita yang disempurnakan lewat berbagai pencobaan dan tantangan yang datang menghadang.
Namun suka atau tidak, perjuangan kita sebenarnya mempunyai tujuan - bertumbuh dan berkembang menjadi semakin kuat, bijaksana dan beriman.
(Sumber: Warta KPI TL No. 16/VIII/2005).