Selasa, 21 Februari 2017

20.17 -

Pikiran yang dikendalikan oleh hikmat




Banyak sekali bacaan atau seminar yang berbicara tentang kekuatan pikiran. Bagi orang Kristen, kekuatan pikirannya berasal dari pikiran yang dipenuhi oleh hikmat Allah

Jadi, hidup itu perlu hikmat Allah. Hikmat yang paling lengkap adalah firman Tuhan karena berisi pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman

Melalui hikmat dan pengertian kita dapat mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna (Kol 1:9). Pengalaman saja tanpa dipahami, orang akan melakukan kesalahan demi kesalahan yang sama (1 Kor 10:6). 

Taurat Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman (Mzm 19:8).

Hikmat adalah sebuah pengetahuan, dimana pengetahuan itu tidak terdiri dari pengetahuan saja tetapi juga pengalaman jatuh bangun dalam kehidupan sehari-hari, melalui pengalaman ini kita memahami betul apa yang baik dan apa yang tidak baik

Dimana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi? Takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi (Ayb 28:12, 28)

Marilah kita belajar dari Amsal 2:1-22

[1] Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu 

» nasehat orang yang lebih tua atau guru yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan pemahaman (hikmat). 

[2] Sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian 

» Hikmat mengisi jiwa, pengetahuan dan kepandaian itu mengisi akal, pemahaman itu mengisi tubuh

Ketika kita melakukan sesuatu dengan menggunakan hati, tubuh kita penuh pengertian

Misalnya: tubuh kita sangat lelah, tetapi hati kita gembira (Ams 17:22). Jiwa yang mendorong akal dan tubuh kita sehingga kita mempunyai kekuatan baru untuk melakukan sesuatu

Akal serba ingin tahu, kalau kita hanya mengisi akal saja, jiwa dan tubuh tidak diperdulikan, maka kita akan menjadi orang pandai yang jiwanya kosong, yang tidak memiliki hati, yang lebih jahat daripada orang yang tidak mempunyai pengetahuan

Kalau kita hanya mengisi jiwa saja, rohani tidak dipedulikan, maka kita tidak bisa memahami orang lain

Kalau kita hanya memuaskan tubuh saja, maka jiwa kita akan kosong, hampa sehingga hidup kita dikuasai rasa kekuatiran dan kecemasan.

[3-5] Jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, ya jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah 

» Kepandaian selalu berakar pada pengertian sehingga ketika kita berusaha mendapatkannya dengan cara mencari, menggali, mendalami, dan mengalami apa yang dikatakan firman Tuhan maka kita akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah

Pengenalan ini mengarah pada suatu pengalaman, jika kita mengalami lahir baru maka kita bisa menggali apa yang dikatakan firman Tuhan sehingga kita akan memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh orang lain.

[6] Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian 

» walaupun hikmat datangnya dari Tuhan, kalau kita tidak sungguh-sungguh berusaha mencarinya maka kita tidak akan mendapatkan hikmat. Jadi, kita harus meminta, mencari dan percaya bahwa kita telah menerimanya (Mat 7:7; Mrk 11:24).

[7-9] Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, (1) menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya, sambil (2) menjaga jalan keadilan dan (3) memelihara jalan orang-orangNya yang setia. Maka engkau akan (4) mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik 

» kegunaan hikmat 

1. supaya kita tidak jatuh didalam pekara yang sama, tidak mengulangi kebodohan orang yang lalu terus menerus. 
2. supaya jalan dikawal tidak menyimpang ke kanan dan kiri. 
3. memberikan sebuah penunjuk (jalannya selalu diterangi). 
4. hidup selalu menikmati kebenaran-kebenaran.

[10-12] Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan (1) pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; (2) kebijaksanaan akan memelihara engkau (3) kepandaian akan menjaga engkau supaya engkau (4) terlepas dari jalan yang jahat dan orang yang mengucapkan (5) tipu muslihat 

» ketika hikmat itu masuk ke dalam akal budi kita, maka firman Tuhan yang kita baca akan menguasai akal budi kita sehingga kita mempunyai kekuatan dan kuasa Tuhan nyata dalam hidup kita (1-5). 

[13-19] dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap; yang bersukacita melakukan kejahatan, bersorak-sorak karena tipu muslihat yang jahat, yang berliku-liku jalannya dan yang sesat perilakunya; supaya engkau terlepas sari perempuan jalang, dari perempuan asing, yang licin perkataannya, yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya; sesungguhnya (1) rumahnya hilang tenggelam ke dalam maut, jalannya menuju ke arwah-arwah. Segala orang yang datang kepadanya (2) tidak balik kembali dan (3) tidak mencapai jalan kehidupan 

» kerugian orang tanpa hikmat 

1. kehilangan masa depan dan kemapanannya; bagi orang Ibrani, rumah merupakan lambang masa depan dan kemapanan. 
2. tidak mengalami pemulihan. 
3. tidak memperoleh keselamatan.

[ 20-22] Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ, tetapi orang fasik akan dipunahkan dari tanah itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ 

» keuntungan orang berhikmat.

(Sumber: Warta KPI TL No.111/VII/2013 » Renungan K.A.M Jusuf Roni).