Kamis, 12 Januari 2017

Jemaat Pergamus



Ada seorang hamba Tuhan yang mempunyai karunia kuasa perkataan. Pada suatu saat dia jengkel sekali dengan istrinya yang cerewet, katanya: “Perempuan kog cerewet sekali. Nanti mulutnya geser.” 

Seketika itu mulut istrinya geser. Istrinya menangis terus. Lalu didoakannya dengan tumpang tangan. Beberapa saat kemudian mulutnya kembali normal.

Orang yang punya karunia-karunia hebat harus punya ketulusan dan kemurnian hati. Karena kalau tidak, akan menyakiti hati Allah. Kalau kita dewasa imannya, karunia itu akan membuat kita dipakai Tuhan secara luar biasa.

Kuasa perkataan itu sebenarnya sekaligus kuasa penciptaan yang luar biasa. Jadi berhati-hatilah dalam perkataan. Orang yang mempunyai kuasa perkataan harus mempunyai penguasan diri dalam mengendalikan hawa nafsu, ketamakan, dan cinta uang.

Marilah kita belajar dari jemaat Pergamus (Why 2:12-17):

[12] "Dan tuliskanlah kepada malaikat (1) jemaat di Pergamus: (2) Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: 

» (1) Efesus, Smirna dan Pergamus adalah merupakan tiga kota yang terutama dari propinsi Asia jajahan kekaisaran Romawi. Di Pergamus (sekarang Pergamum dan merupakan tambang emas terbesar di Turki) terdapat suatu kuil termasyur untuk Asklepios, dewa penyembuh. Kuil ini dikunjungi oleh banyak orang, yang mencari kesembuhan di sana. Di tempat yang tertinggi di kota itu terdapat suatu kuil untuk Kaisar Agustus dan Dewi Roma. Selanjutnya ada didirikan di sana suatu mezbah raksasa untuk Zeus, dewa agungYunani.

(2) Yesus Kristus memperkenalkan dirinya sebagai firman yang menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita (Ibr 4:12).

[13] Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. 

» Yesus Kristus memuji keteguhan iman jemaat ini. Takhta Iblis = tempat-tempat keramat kafir. 

[14] Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut (3) ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada (4) ajaran pengikut Nikolaus. Sebab itu (5) bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. 

» (3) Balak, raja Moab memanggil Bileam untuk mengutuk bangsa Israsel, tetapi Tuhan tidak mengizinkannya, karena bangsa itu telah diberkati-Nya. 

Sebagai seorang nabi, Bileam tergoda dengan upah yang akan diberikannya, maka Tuhan mengingatkannya melalui keledainya (Bil 22-24). [Baca juga: Bileam]

Semakin banyak karunia yang kita punyai, kita harus semakin hati-hati karena pada saat itu kita berada di tempat yang licin dan berbahaya, kita mudah tergelincir ke dalam dosa kesombongan dan ketamakan. Untuk itu dibutuhkan ketulusan dan kemurnian hati. 

(4) » Nikolaus dari Antokia (Kis 6:5), dia yang mencoba mencampurbaurkan kekristenan dengan kekafiran, agar orang Kristen dapat tanpa segan ikut dalam aktivitas sosial dan agama di tengah-tengah masyarakatnya yang ikatan kewargaannya sangat ketat di tempat mereka berada.

Pengikut-pengikut Nikolaus disebut juga gnostis-libertinistis karena jalan hidup mereka yang bebas. Mereka adalah guru-guru penyesat dari aliran gnostik. Mereka memakai nama Kristen, tetapi mau lebih bijaksana daripada Alkitab dan mau mempunyai pengetahuan yang lebih dalam daripada Alkitab. 

Mereka berpendapat bahwa seorang Kristen, asalkan ia mempunyai pertalian dalam jiwanya dengan Allah, boleh ikut serta dalam kehidupan kafir dengan tubuhnya. 

Orang-orang Pergamus cenderung berselisih dengan orang-orang Efesus karena jemaat Pergamus berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus, sedangkan jemaat Efesus membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus. 

(5) jika kita tidak bertobat, karunia kuasa perkataan akan menjadi bumerang bagi kita. Jadi, berhati-hatilahlah dalam perkataan, karena dalam kuasa perkataan terjadilah penciptaan yang luar biasa. 


[17] Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari (6) manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya (7) batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya." 

» (6) Manna itu sebagai simbol pemeliharaan sorgawi (Kel 16). Arti sebenarnya dari manna yang tersembunyi adalah kelimpahan (hidup pas-pasan - pas butuh, pas ada; selalu ada sumber yang muncul secara ajaib). 

Kenapa harus diberi manna yang tersembunyi? Karena Tuhan tahu bahwa ada banyak orang yang tidak siap diberkatimereka tidak mampu mengelola kelimpahan itu sehingga iman dan moralnya rusak. Jadi, untuk dapat menerima berkat yang melimpah dibutuhkan ketulusan dan kemurnian hati. 

Contoh: Ketika di padang gurun, Tuhan menurunkan dari langit hujan roti sehingga bangsa Israel dapat memungutinya tiap-tiap hari sebanyak yang diperlukan untuk sehari. Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari. Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. 

Musa berkata kepada mereka: “Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi.” Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk (Kel 16:4-5, 18-20). 

(7) Di dunia Helenistis, di mana Yohanes hidup, loh-loh batu yang kecil, yang di atasnya diukirkan kata-kata, adalah suatu hal yang biasa. Batu putih di ayat ini adalah sebuah kartu anggota seumur hidup yang diberikan kaisar kepada juara gladiator pada jaman itu; merupakan simbol yang luar biasa yang diberikan seorang gladiator yang secara konsisten mengalahkan lawan-lawannya.

Pemenang-pemenang dalam pertandingan-pertandingan olah raga mendapat sebagai piagam suatu batu putih yang diatasnya diukir nama mereka. Dalam Perjanjian Lama sering orang-orang mendapat suatu nama baru dalam suatu keadaan baru (Yes 62:2; 65:15 รจ Kej 17:5; 32:28; 2 Raj 24:17). 

(Sumber: Warta KPI TL No. 63/VII/2009 » Renungan KPI TL 11 Juni 2009; Warta KPI TL No. 92/XII/2011 » Renungan KPI TL tgl 29 September 2011, Dra Yovita Baskoro, MM; Wahyu Yohanes, Dr. J.J.de Heer).