Selasa, 31 Januari 2017

19.14 -

Orang-orang diseputar salib

Herodes, raja wilayah telah menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, istri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"

Pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.

Setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberinya (Mat 14:1-12).

Kejadian jahat dan penindasan yang timbul dari dalam hati manusia karena penyalahgunaan kebebasan (KGK 1739)

Supaya satu perbuatan merupakan dosa berat, harus dipenuhi secara serentak tiga persyaratan (KGK 1857-1861): 

1. Mempunyai materi berat sebagai obyek 

Materi berat = sepuluh perintah Allah. Dosa-dosa dapat lebih berat atau kurang berat: pembunuhan lebih berat daripada pencurian. Juga sifat pribadi orang yang dilecehkan, harus diperhatikan: tindakan keras terhadap orang tua bobotnya lebih berat daripada terhadap orang asing.

2. Dilakukan dengan penuh kesadaran

3. Dengan persetujuan yang telah dipertimbangkan

Dosa berat menuntut pengertian penuh dan persetujuan penuh. Ia mengandaikan pengetahuan mengenai kedosaan dari suatu perbuatan, mengenai kenyataan bahwa ia bertentangan dengan hukum Allah. 

Dosa berat juga mencakup persetujuan yang dipertimbangkan secukupnya, supaya menjadi keputusan kehendak secara pribadi. 

Ketidaktahuan yang disebabkan oleh kesalahan dan ketegaran hati tidak mengurangi kesukarelaan dosa, tetapi meningkatkannya

Ketidaktahuan yang bukan karena kesalahan pribadi dapat mengurangkan tanggung jawab untuk satu kesalahan berat, malahan menghapuskannya sama sekali

Tetapi tidak dapat diandaikan bahwa seseorang tidak mengetahui prinsip-prinsip moral yang tertulis di dalam hati nurani setiap manusia

Juga rangsangan naluri, hawa nafsu serta tekanan yang dilakukan dari luar atau gangguan yang tidak sehat dapat mengurangkan kebebasan dan kesengajaan dari satu pelanggaran. 

Dosa karena sikap jahat atau karena keputusan yang telah dipertimbangkan untuk melakukan yang jahat, mempunyai bobot yang paling berat

Dalam kasus pembunuhan Yohanes Pembaptis

dosa Raja Herodes (Mrk 6:20, 26 - ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolak permintaan anak Herodias), 

Herodias (Mrk 6:19 - menaruh dendam), 

anak perempuan Herodias (Mat 14:8 - dihasut ibunya) dan 

pengawal yang memenggal kepala Yohanes (Mrk 6:27 - hanya menjalankan perintah raja) mempunyai bobot yang lebih ringan dibandingkan 

 dosa tamu-tamu yang hadir di hari ulang tahun Herodes (punya pengetahuan bahwa (1) Yohanes adalah orang benar dan suci. (2) membunuh itu suatu dosa tetapi mereka mengambil zona nyaman dengan tidak mencegahnya). 

Dosa menurut Santo Thomas Aquinas (KGK 1856):

1. Dosa berat menurut obyeknya: kalau kehendak pendosa memutuskan untuk melakukan sesuatu yang dalam dirinya bertentangan dengan kasih, yang mengarahkan manusia kepada tujuan akhir, entah ia melanggar kasih kepada Allah atau melawan kasih terhadap manusia.

2. Dosa ringan: kalau kehendak pendosa memutuskan untuk membuat sesuatu yang dalam dirinya mencakup satu kekacauan tertentu, tetapi tidak bertentangan dengan kasih Allah dan sesama.

Marilah kita mengenal orang-orang diseputar salib Yesus (Mat 27:1-66):

PONTIUS PILATUS, mewakili kekuasaan dunia

Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak (Mat 27:15). 

Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" (Mat 27:17). 

Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: "Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati padaNya, yang setimpal dengan hukuman mati. 

Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya." Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan. Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu (Mrk 15:15)

Maka dia memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan (Luk 23:22-25) 

» Wali negeri memiliki kuasa penuh atas hidup dan mati seseorang, dan dapat mengubah hukuman berat yang harus disahkan oleh dia. 

Karena desakan dan tuntutan maka dia melakukan kejahatan yang tidak cocok dengan hati nuraninya (Yoh 19:12 - "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar"; Mat 27:19 - "Jangan engkau mencampuri pekara orang benar itu ..."). 

Kekuasaan seringkali dipakai untuk menentang sebuah kebenaran. Akhirnya, tanpa sadar seseorang melakukan sesuatu yang berbeda dengan hukum-hukum cintakasih, lebih menuruti apa kata dunia daripada apa kata Tuhan.

YUDAS ISKARIOT

Yudas, anak Simon Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Yesus (Yoh 6:71; 12:4). 

Berkatalah Yudas: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang miskin?" Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya (Yoh 12:4-6) 

» Yudas hanya melihat sesuatu yang dapat menambah dana kas yang dipegangnya, dan dengan demikian menambah isi kantongnya sendiri. Kepalsuan hatinya dipoles dengan mengatakan bahwa uang itu dapat diberikan untuk membantu orang miskin.

Pergilah Yudas Iskariot kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus (Mat 26:14-16).

Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot untuk mengkianati Dia (Yoh 13:2). 

Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku." Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?" 

Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikan pada Yudas Iskariot. Sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

Pada waktu Yudas melihat bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia ... lalu pergi dan menggantung diri (Mat 27:3-5). 

» Meskipun setiap hari bersama Yesus, Yudas Iskariot hatinya tidak berubah. Karena cinta uang, dia menghalalkan segala cara untuk memperolehnya; hatinya sudah tercemar sehingga dia menjadi pengkianat

Uang yang diperolehnya dengan cara tidak benar, ternyata tidak membawa kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidupnya.

YESUS BARABAS

Terkenal kejahatannya, telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan (Mrk 1:7).

SERDADU-SERDADU, mewakili kekuasaan dunia

Kekuasaan yang tidak disertai dengan kasih Allah dan roh takut akan Tuhan akan membuat manusia menjadi lalim, senang melihat orang lain menderita (mengolok-olok, meludahi-Nya dan memukul kepala-Nya). Hal ini seperti seorang yang sakit jiwanya.

SIMON DARI KIRENE

Ditahan dan dipaksa untuk memikul salib Yesus (Luk 23:26) 

» meskipun melakukan sebuah pekerjaan yang kecil, namanya tercatat di dalam Kitab Suci.

DUA ORANG PENJAHAT, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. 

Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankan Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!" 

Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." 

Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus (Luk 23:39-43).

ORANG BANYAK, gambaran manusia di dunia ini yang mudah terhasut.

IMAM-IMAM KEPALA dan AHLI-AHLI TAURAT, mewakili orang-orang beragama tetapi sombong rohani, menutup diri terhadap kebenaran.

Agama tanpa kasih akan hilang penghayatannya, yang ada hanya penghakiman.

YUSUF DARI ARIMATEA, gambaran orang yang selalu memberikan yang terbaik bagi Tuhan

Seorang anggota Majelis Besar yang kaya dan terkemuka; seorang murid Yesus yang secara sembunyi-sembunyi (takut kepada orang-orang Yahudi) meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan membaringkan di dalam kuburnya yang baru (Mrk 15:43; Yoh 19:38).

Dalam kasus penyaliban Yesus, orang banyak mempunyai bobot yang paling berat dosanya karena mereka mengambil zona nyaman dengan tidak mencegahnya

Marilah kita merefleksikan kehidupan kita. Apakah kehidupan kita seperti lalat? Yang lebih tertarik pada kotoran sehingga kaya kuman dan penyakit. Jika kita hidup seperti lalat maka akan mencelakakan orang lain

Atau, apakah kehidupan kita seperti lebah? Yang lebih tertarik pada bunga sehingga kaya akan madu

Jika hidup kita seperti lebah maka jiwa kita tidak menghasilkan penderitaan (sakit hati, iri dll.) dan pikiran kita akan menjadi positif sehingga menghasilkan kebahagiaan bagi diri sendiri maupun orang lain

(Sumber: Warta KPI TL No.109/V/2013 » 
Renungan KPI TL tgl 21 Maret 2013, Dra Yovita Baskoro, MM).