Selasa, 01 November 2016

Memantulkan terang Kristus

Ketika hendak makan jambu, biasanya jambu itu kita belah terlebih dulu. Kadangkala di dalam jambu tersebut ada ulatnya, meskipun tampak luarnya bagus. Dari mana masuknya ulat itu? Para ilmuwan menemukan bahwa ulat itu berasal dari buah itu sendiri. 

Pada saat pohon jambu berbunga, seekor serangga menaruh telur-telurnya ke dasar permukaan bunga itu. Ketika bunga itu berkembang menjadi buah, telur-telur itupun menetas menjadi ulat, tepat di dalam buah tersebut. Ulat itu hidup di dalam buah itu dan merusak buah itu sampai habis. 



Demikian pula dengan kehidupan kita. Ulat-ulat kehidupan kita berasal dari dalam diri kita (Gal 5:19-21), jika kita tidak segera menanggulanginya, cepat atau lambat ulat-ulat itu akan menggerogoti kita sampai habis. 

Setiap ada kesempatan mereka akan bermanifestasi keluar menjadi pikiran, perkataan dan perbuatan yang negatif (pengaruh terbesar berasal dari internal kita). Jadi, kita harus menyalibkan daging kita dengan seluruh yang ada di dalamnya.

Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah (Kol 2:20 – 3:4)

Bagaikan sebuah cermin yang disinari oleh cahaya, maka ia juga akan memantulkan cahaya. Demikian pula sebagai pengikut Kristus yang sudah dibaptis dalam Kristus adalah milik Kristus, kita juga akan menjadi terang dunia, karena memantulkan terang-Nya (Gal 3: 27-29; Mat 5:14-16; Yoh 8:12; 9:5). Hal ini terjadi karena Roh Kudus diam di dalam hati kita (1 Kor 6:19).

Jika kita tidak mau membuka hati kita, maka kita berada dalam kegelapan seperti cermin yang tertutup, meskipun ada begitu banyak cahaya, ia tidak dapat memantulkannya. 

Jadi, sebagai orang Kristen janganlah menyalakan pelita yang diletakkan di bawah gantang, melainkan letakkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang (Mat 5:15).

Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Mat 5:16)


(Sumber: Warta KPI TL No. 87/VII/2011 » Renungan KPI TL tgl 28April 2011, Dra Yovita Baskoro, MM).